Dibalik Kelezatan Junk Food: Bahayanya Bagi Kesehatan

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Junk food saat ini sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki daya tarik yang luar biasa yakni rasanya yang lezat dan memberikan kepuasan instan. Mudah didapat dan praktis juga menjadi faktor lain yang menjadikan junk food menjadi populer. 

Dibalik kelezatan junk food yang jika diperhatikan nyatanya, junk food atau makanan rendah nutrisi tergolong makanan tidak sehat dikarenakan tinggi kalori, lemak, gula, garam, dan memiliki bumbu-bumbu yang membuat otak manusia ketagihan. Kombinasi ini melahirkan produksi dopamin pada otak yang berhubungan dengan rasa bahagia. Contohnya seperti ayam goreng, pizza, donat, dan ciki-cikian. 

Bumbu rahasia yang terkandung dalam junk food yakni kandungan tinggi gula atau karbohidrat dapat mempercepat otak merasakan bahagian 20 kali lebih cepat daripada rokok. Junk food juga tidak mengirimkan sinyal kenyang pada otak sehingga merasakan ketagihan yang berlebihan dan beresiko terkena penyakit obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung. Perlu diingat bahwa kebahagiaan yang dihasilkan dari junk food hanya bersifat sementara dan dapat mempengaruhi kesehatan. 

Masalah dari junk food adalah adanya penggabungan 3 kandungan yang berlebihan yakni gula, garam, dan lemak yang jika dikonsumsi berlebihan akan mempengaruhi kesehatan. Mengurangi junk food dapat dilakukan dengan mengurangi 3 kandungan tersebut dan menggantinya dengan makanan sehat yang juga dapat meningkatkan dopamin seperti buah-buahan atau cokelat hitam dan makanan yang bergizi.