Krisis Pengangguran Gen Z di Indonesia, Terjebak dalam Lingkaran NEET
- https://www.freepik.com/free-photo/tired-holding-p
Gay Hidup, VIVA Banyuwangi –Fenomena meningkatnya jumlah pengangguran di kalangan Generasi Z di Indonesia kian memprihatinkan. Berdasarkan laporan setidaknya ada lebih dari 8 juta pemuda usia produktif yang tergolong dalam kelompok NEET-Not in Employment, Education, or Training.
Tingginya angka ini dipicu oleh sejumlah faktor struktural dan sosial. Salah satunya adalah ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan dunia kerja, di mana banyak lulusan belum memiliki kompetensi praktis atau pengalaman industri yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu, dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan juga menghambat pertumbuhan lapangan kerja baru.
Dilansir dalam artikel farcapital.id, dijelaskan bahwa krisis ini berpotensi memberi tekanan ekonomi jangka panjang. Tidak hanya menambah beban negara dalam hal subsidi dan program bantuan sosial, pengangguran massal di usia produktif juga menurunkan daya saing nasional dan mempersempit basis pajak.
enyoroti pentingnya peran keluarga dan lingkungan sosial dalam membentuk etos kerja anak muda. Kurangnya akses informasi tentang peluang kerja, pelatihan, serta minimnya motivasi menjadi tantangan tersendiri.
Kondisi ini menegaskan perlunya strategi lintas sektor yang terintegrasi, mulai dari reformasi pendidikan vokasi, perluasan program magang, insentif untuk perekrutan tenaga muda, hingga pendampingan mental agar Gen Z tidak kehilangan arah.