Petani Bajulmati Kembali Tanam Padi, Harapkan Harga Gabah Lebih Layak
- Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Setelah panen raya padi sekitar sebulan lalu, para petani di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai kembali melakukan aktivitas tanam padi. Salah satunya adalah Marsaad (58), Ketua Kelompok Tani Bunga Sedap Malam.
Menurut Marsaad, setelah masa istirahat lahan selama 15 hari pasca panen, proses pengolahan lahan dilakukan sambil menunggu bibit padi yang harus berumur 20 hari sebelum bisa ditanam. “Sekarang waktunya tanam. Untuk lahan seluas 2 hektar, saya butuh sekitar 25 orang dan prosesnya dua hari selesai,” ujar pria yang akrab disapa Saad, Kamis, 22 Mei 2025.
Ia menambahkan, seluruh tenaga kerja yang dilibatkan berasal dari warga Desa Bajulmati, mayoritas ibu-ibu. “Alhamdulillah ini bisa menjadi tambahan pemasukan. Saya bayar Rp75 ribu per orang untuk kerja setengah hari,” tambahnya.
Marsaad, Ketua Kelompok Tani Bunga Sedap Malam
- Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi
Terkait biaya operasional, Marsaad menyebutkan bahwa untuk masa tanam hingga panen, kebutuhan pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja pada satu hektar lahan mencapai Rp15 juta.
Namun, Marsaad masih mengeluhkan tingginya harga dan kelangkaan obat-obatan pertanian yang menjadi kendala utama petani. Ia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga serta memastikan ketersediaan pupuk dan obat. “Harga gabah saat ini Rp6.500 per kilogram, saya harap bisa lebih tinggi dari itu agar petani lebih sejahtera,” pungkasnya.