Reaktivasi Kereta Api Relasi Jember Situbondo Sangat Dibutuhkan, ini Kata BTP Jatim

Warga melintas di bekas Stasiun Kereta Api Tamanan
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Permintaan reaktivasi jalur kereta api Kalisat Jember-Panarukan Situbondo cukup tinggi. 

Patroli Gabungan TNI-Polri Pastikan Kamtibmas di Situbondo Aman pada Tahap Masa Tenang dan Jelang Coblosan

Dimana jalur kereta api Kalisat Jember-Panarukan Situbondo ditutup pada November 2004.

Dosen Sejarah Universitas Negeri Surabaya, RN Bayu Aji dalam video viralnya mengatakan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang pembangunan perekonomian di wilayah Jawa Timur.

Polres Situbondo Terjunkan 600 Personel Gabungan Amankan TPS

Nantinya, akan menjadi penguat agar jalur tersebut bisa diaktifkan kembali, demi percepatan pembangunan tentu akan menjadi nilai yang positif. 

 

Pemkab Situbondo Tingkatkan Kemampuan Pemasaran Digital Generasi Z

Bekas jalur kereta api relaksasi Jember Situbondo

Photo :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

 

"Kalau kita melihat Perpres Nomor 80 tahun 2019, pengaktifan jalur ini akan mendongkrak perekonomian di wilayah Jawa Timur,” ujar Bayu, Senin 29 April 2024.

Tak hanya itu, banyak sekali kalangan masyarakat dan pegiat sejarah perkeretaapian yang meminta, agar jalur tersebut dapat diaktifkan kembali. 

Penasehat Komintas Pecinta Kereta Api wilayah Jember, Galuh Wajid As'adi melihat jalur tersebut sebagai potensi wisata dan ekonomi.

Dimana nantinya, mampu menggerakkan roda perekonomian di wilayah Jember, Bondowoso dan Situbondo.

 

Bekas Stasiun Kereta Api Grujugan

Photo :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

 

“Mungkin dulu saat jalur ini dimatikan, tidak terlalu berdampak signifikan, mengingat kondisi perkeretaapian tahun itu masih belum semaju sekarang," ucapnya. 

"Tapi kalau lihat di masa sekarang, ini akan menjadi hal yang sangat positif. Apalagi masyarakat juga butuh transportasi kereta api untuk bepergian maupun wisata,” paparnya. 

Galuh mengatakan, dengan mengaktifkan jalur Kalisat-Panarukan, nantinya wisatawan akan semakin meningkat. 

Terlebih, jalur tersebut juga memiliki lintasan yang eksotis, mulai dari persawahan dengan latar Gunung Argopuro, hingga tebing kapur di wilayah Kalibagor, Situbondo.

“Jalur ini sangat indah. Nantinya kalau aktif dan banyak yang datang ke wilayah Jember, Bondowoso dan Situbondo, pastinya itu akan berpengaruh terhadap roda perekonomian disini," ungkap Galuh. 

"Daerah ini akan terkenal, dan mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia,” cuitnya.

Sedangkan, Humas BTP Kelas I Surabaya, Alfaviega Septian Pravangasta mengatakan, jalur tersebut merupakan prioritas utama untuk direaktivasi bersama dengan beberapa jalur KA non-aktif lainnya.

“Kami sudah mengkaji dan melakukan Flesibility Study (FS) terhadap jalur ini," terangnya. 

"Jalur ini menjadi prioritas utama untuk diaktifkan, karena sisa-sisa operasional kereta api masih banyak dijumpai dan peralatan serta prasarananya relatif masih ada,” sambungnya.

Viega juga mengatakan, hasil FS tersebut nantinya juga akan dijadikan acuan untuk mengaktifkan jalur tersebut pada tahun 2025 mendatang.

“Setelah studi kelayakan, nantinya tahun 2025, akan dilakukan Detail Engineering Design (DED) pada jalur ini. Hasilnya akan kita kaji kembali, sebelum akhirnya digunakan untuk pra LARAP (Land Acquistion and Resetlement Action Plan),” bebernya.

“Kita tunggu saja, semoga nanti jika jalur ini aktif, akan menjadi daya tarik baru bagi masyarakat dan peminatnya juga tinggi. Sehingga menjadi acuan mengaktifkan jalur kereta api lainnya," tutupnya.