Harga Cabe Tak Stabil Saat Panen Raya, Petani Sidowangi Harap Harga Naik Demi Keuntungan

Petani Sidowangi Sedang Memanen Cabai
Sumber :
  • Venus Hadi/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Di tengah panen raya cabai yang sedang berlangsung di Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, para petani justru dihadapkan pada harga pasar yang tidak menentu. Ketidakstabilan harga ini membuat para petani merasa resah dan merugi.

Jangan Biarkan Hambar! Ini Cara Biar Cinta Kalian Makin Seru Lagi

Dari pantauan langsung Banyuwangi.viva.co.id, pada Minggu, 25 Mei 2025, fluktuasi harga cabai terjadi sangat cepat, bahkan dalam hitungan hari. Salah satu petani, Buniman (55), mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi pasar yang tidak berpihak kepada petani.

"Kalau naik lambat dan cuma sedikit, tapi kalau turun bisa drastis," ujarnya. Buniman menambahkan, "Belum sehari naik ke Rp16 ribu per kilogram, besoknya sudah anjlok jadi Rp9 ribu, bahkan pernah sampai Rp8 ribu."

Hati-hati! Ini 5 Hal yang Harus Kamu Pikirkan Sebelum Balikan Sama Mantan

Senada dengan Buniman, petani lain bernama Buang (57) juga mengeluhkan hal serupa. Ia mengaku hasil panennya hanya laku dengan harga Rp9 ribu per kilogram, angka yang dinilai tidak menutupi biaya produksi.

“Kalau harganya cuma Rp9 ribu, petani bisa rugi. Tidak seimbang dengan biaya tanam dan perawatan. Kalau bisa ya harganya minimal di kisaran Rp30 ribu agar ada keuntungan,” harapnya.

Jangan Sampai Gagal! Lagi PDKT? Hindari 5 Kesalahan Fatal Ini

Diketahui, setelah masa panen jagung usai, saat ini wilayah Sidowangi tengah memasuki panen raya cabai. Tanaman cabai yang ditanam secara tumpang sari bersama jagung kini sudah siap dipetik, namun hasilnya belum memberikan kesejahteraan yang diharapkan para petani.

Para petani berharap ada perhatian dari pemerintah dan stabilisasi harga pasar agar hasil jerih payah mereka tidak sia-sia.