Kasus Kekerasan Seksual Tinggi, PKB Banyuwangi Ragukan Kinerja Pemerintah

Gus Malik didampingi ustaz Gofar dan bakal Caleg PKB di KPU
Sumber :
  • Hafiluddin Ahmad

Banyuwangi – Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak di Banyuwangi, membuat berbagai pihak turut melakukan evaluasi dan sosialisasi guna mengurangi tindak pidana yang merugikan masa depan korban.

Bapak Kandung & Bapak Tiri Hamili Anaknya, Polisi: Pelaku Kabur

Puncaknya peristiwa memilukan di Banyuwangi dalam seminggu, polisi berhasil mengungkap dua kasus kekerasan seksual pada anak. Pertama dilakukan di Kecamatan Srono. Pelakunya mengajak Cek In korbannya di hotel. Selanjutnya, Polsek Purwoharjo melakukan pengungkapan persetubuhan dengan pelaku adalah guru, yang mengakibatkan korban, yang tidak lain muridnya hamil 5 bulan.

Baca Juga : Polsek Srono Ungkap Kasus Persetubuhan Anak di Bawah Umur Cek In di Hotel

Pemkab Jember Pastikan, Tempat Hiburan Karaoke Tutup Selama Ramadan

Melihat kondisi tersebut, Ketua DPC PKB Banyuwangi, KH Abdul Malik Syafaat meragukan kinerja pemerintah daerah dalam melakukan upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Bumi Blambangan.

“Ini korbannya beneran, sampean melihat grafik, berapa jumlah kekerasan seksual anak yang ada untuk tahun ini, kan sangat banyak. Yang kita butuhkan bukan paparannya, tapi nyatanya. Pemerintah mengatakan ini itu ini itu, namun faktanya ini turun apa gak. Ini malah pelakunya orang dalam (Guru), berarti di dalam sendiri kan belum tersosialisasikan,” ujar pria nyentrik yang sering disapa Gus Malik, saat dikonfirmasi lewat saluran telepon.

Siswi SMK Korban Pencabulan di Bondowoso Disuruh ini Agar Tidak Hamil

Baca juga : Banyuwangi Darurat Kekerasan Seksual, Tercatat 36 Kasus Sejak Awal Tahun 2023

Lebih lanjut, Politisi PKB tersebut mempertanyakan kegiatan yang dilakukan pemerintah itu dilaksanakan serius apa tidak. Lantaran fakta dilapangan di tahun ini saja ada sekitar 36 kasus lebih dengan jumlah korban sebanyak 57.

Halaman Selanjutnya
img_title