Pasutri Beli Motor Baru, Bawa Sekarung Uang Koin
- Pexel.com/ VIVA Banyuwangi
Probolinggo, VIVA Banyuwangi –Suasana di dealer sepeda motor yang biasanya tenang di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, tiba-tiba berubah menjadi semarak.
Sejumlah karyawan tampak antusias menghitung uang koin yang dibawa oleh pasangan suami istri, Samak (54) dan Suati (47), warga Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih.
Koin-koin tersebut ternyata merupakan alat pembayaran untuk pembelian sepeda motor yang mereka idam-idamkan.
Semua bermula ketika Samak dan Suati mendatangi dealer tersebut untuk melihat-lihat sepeda motor terbaru.
Setelah mengamati berbagai model dan bertanya tentang spesifikasi serta harga, mereka akhirnya memilih satu motor yang paling menarik perhatian mereka, yaitu Honda Beat tipe smart key.
“Awalnya lihat-lihat tapi lama kelamaan suka ke Honda Beat tipe smart key,” ungkap Indri Widya Astutik, karyawan dealer.
Keputusan Samak dan Suati untuk membeli motor tersebut dilakukan secara tunai, tetapi ada hal yang membuat transaksi ini berbeda.
Ketika mereka menyebutkan bahwa pembayaran akan dilakukan dengan "uang pecahan," Indri tidak menyangka bahwa yang dimaksud adalah uang koin.
Keesokan harinya, pasangan ini kembali ke dealer dengan membawa karung besar yang berisi ribuan koin seribuan, semuanya masih tersimpan rapi dalam kaleng bekas rokok.
Suasana yang tadinya tenang di dealer berubah menjadi ramai dan penuh canda tawa saat para karyawan dengan riang membantu Samak dan Suati.
“Butuh waktu 3 jam buat ngitung uangnya yang dibawa pakai karung bekas beras dan umplung (kaleng) rokok. Untungnya, pas ngitung dibantuin sama karyawan yang lain,” tutur Indri.
Setelah 3 jam yang penuh antusiasme, akhirnya diketahui bahwa jumlah uang koin tersebut cukup untuk membeli motor yang diinginkan, seharga Rp20.700.000.
Uang tersebut dikumpulkan dari hasil usaha toko kelontong yang mereka kelola.
“Hasil nabung 5 tahun dari buka toko peracangan. Beli motor buat anak karena akan sekolah di kota. Alhamdulillah, bisa terbeli, meskipun pakai uang pecahan seribuan,” ujar Suati dengan penuh kebanggaan.
Kisah ini tidak hanya menggambarkan tekad dan ketekunan Samak dan Suati dalam menabung, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan kesabaran dan disiplin, impian dapat terwujud.
Meski hanya menabung uang koin seribuan, mereka mampu membeli sesuatu yang sangat berarti bagi masa depan anak mereka.