Tahun 2022 Banyuwangi Defisit Rp 91 Miliar-Silpa Rp 287 Miliar, Disorot Fraksi Golkar Hanura

Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi
Sumber :
  • Hafiluddin Ahmad/VIVA Banyuwangi (doc)

Banyuwangi, VIVA BanyuwangiFraksi Golkar Hanura (FGH) soroti tingginya sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Banyuwangi 2022 yang mencapai Rp287,71 miliar hingga defisit anggaran sebesar Rp91,11 miliar.

Kue Bikang Jadul, Jajanan Tradisional Pasuruan yang Tetap Digandrungi

Selain Silpa Banyuwangi 2022 dan defisit anggaran, pada penjabaran Raperda Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) 2022 yang tidak lagi terperinci seperti tahun sebelumnya.

Melalui juru bicara FGH dipaparkan bahwa, dari pos penerimaan pembiayaan daerah tercatat sebesar 100 persen dengan realisasi penerimaan pembiayaan Rp 387,81 miliar. 

Gak Kalah Seru dari Drakor! 5 Rekomendasi Drama China yang Wajib Kamu Tonton

Sedangkan pengeluaran pembiayaan terealisasi sebesar Rp 9 miliar dari anggaran yang sebesar itu pula.

Adapun, jumlah pembiayaan netto sebesar Rp 378,81 miliar, sehingga Silpa tahun anggaran 2022 mencapai 287,71 miliar. 

Gak Bakal Nyesel Nonton! 5 Rekomendasi Drama China Rating Tinggi yang Bikin Nagih

Jumlah itu, merupakan hasil penjumlahan dengan defisit anggaran yang sebesar Rp 91,11 miliar dengan pembiayaan netto.

“Silpa yang cukup signifikan ini, Fraksi Golkar Hanura berpendapat bahwa kegiatan yang perlu menjadi fokus pemulihan ekonomi adalah program-program pemberdayaan masyarakat.

Hal inilah yang menjadi harapan besar bahwa kita di Banyuwangi masih bisa bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi pasca-pandemi,” bebernya, dikutip Jumat (23/06/2023).

Sebelum menutup Pandangan Umum, Fraksi Golkar Hanura juga meminta alasan eksekutif yang lagi melampirkan penjabaran dalam Raperda LPJ 2022 di sektor pendapatan secara rinci.

“Dalam penjabaran Raperda ini, tidak melihat lagi sektor-sektor pendapatan secara terperinci, sebagaimana LPJ tahun-tahun sebelumnya,” katanya.