Inilah Kronologis Lengkap Kecelakaan Kerja di PTPN Sidomulyo Desa Alasbuluh

Istri Syaiful Bahri, Suryatik
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Sebuah kecelakaan kerja terjadi di areal perkebunan kapuk milik PTPN Sidomulyo di Desa Alasbuluh.

Pastikan Berjalan Lancar dan Kondusif, Forpimda Banyuwangi Pantau Pelaksanaan Pilkada 2024

Akibat peristiwa tersebut, seorang pekerja tewas.

Dan berikut kronologis lengkapnya.

Seperti biasa, pasangan suami istri, Syaiful Bahri dan Suriyatik pergi ke perkebunan kapuk milik PTPN Sidomulyo yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Minggu, 22 September 2024.

Mampu Rangkul Lintas Etnis, Bupati Ipuk Diangkat Jadi Keluarga Kehormatan Bugis Mandar Banyuwangi

Tidak ada firasat apapun, pasangan suami istri ini meninggalkan dua anak gadisnya yang berusia 14 tahun dan 6 tahun.

Setiba di tempat kerja, pasutri ini langsung mengambil alih tugasnya masing-masing dalam ikut ambil bagian dalam panen kapuk.

Panjat Pohon Usai Sarapan

Inilah Hal yang Dilakukan PPK Wongsorejo Untuk Menekan Golput Dalam Pilkada Banyuwangi

"Saya bekerja di bawah untuk mengumpulkan buah kapuk yang terjatuh," ujar istri korban Suriyatik.

Usai menikmati sarapan sederhana bekal dari rumah, bapak 2 anak tersebut mulai memanjat pohon kapuk.

"Saat itu posisi suami saya sudah naik ke atas dan sedang berupaya menjatuhkan buah kapuk dari pohon dengan cara ditarik galah," tutur Suryatik pada Banyuwangi.viva.co.id.

Korban Luka Parah

Sesaat kemudian, sekira pukul 09.00 Wib tiba-tiba terdengar bunyi bruk tidak jauh dari posisi Suryatik berada.

"Wajah suami saya berdarah dimana-mana. Saya panik dan berteriak minta tolong," kata Suryatik sambil terisak.

Rekan kerja yang mengetahui peristiwa tersebut, langsung memberikan pertolongan pertama pada pria usia 40 tahunan tersebut.

Dilarikan ke RSUD Blambangan

Karena tidak kunjung membaik, korban langsung dirujuk ke RSUD Blambangan dalam kondisi tidak sadar.

"Langsung masuk ICU. Suami saya tidak sadar sekali sejak jatuh," cerita ibu dua anak ini.

Berdasarkan hasil diagnosis dokter, Syaiful mengalami patah tulang kaki dan patah pada tulang rusuk.

Meninggal di Ruang ICU

Sekira pukul 16.00 Wib, suasana histeris langsung pecah di ruang tunggu ICU RSUD Blambangan Banyuwangi.

"Suami saya meninggal saat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit," ungkap Suryatik.

Kabar duka ini pun langsung tersebar ke seluruh kerabat korban di Dusun Krajan 1, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Jasad Korban Langsung Dimakamkan

Jasad pria malang ini kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.

"Usai dimandikan dan disholatkan, langsung dimakamkan malam itu juga," aku Suryatik dengan kedukaan mendalam.

Syaiful Bahri meninggalkan seorang istri dan dua anak gadis yang masih belia.

Masa Depan Keluarga Korban

Anak gadis pertama berusia 14 tahun sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren.

Sedangkan anak gadis kedua masih berusia 6 tahun dan akan beranjak sekolah.

Kini masa depan keluarga ini diliputi ketidakpastian pasca meninggalnya Syaiful Bahri sebagai tulang punggung keluarga.