Fenomena "Bikang" Gemparkan Kota Pisang

Kue Bikang
Sumber :
  • ilustrasi / VIVA Banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi - Maraknya istilah "Bikang" di sejumlah media sosial saat ini, membuat sebuah penamaan tersendiri bagi kota Lumajang yang disebut sebagai kota pisang ini.

PWI Peduli Warga Korban Banjir, Bersama Kemenag

Ada sejumlah peristiwa yang tidak jauh dari urusan "Bikang" tadi. Salah satu contoh yang terjadi di Desa Yosowilangun Lor, diduga dilakukan oleh oknum Kepala Desa (Kades) Yosowilangun Lor, RD, bersama dengan Bendahara Desanya. 

Dan hal ini bukan lagi rahasia, namun sudah menjadi sebuah pembicaraan publik. Dari kutipan salah satu media online, dikatakan kalau istri dari sang Kades sudah pergi meninggalkannya disebabkan malu kepada masyarakat.

Antisipasi Banjir Susulan, TNI-Polri dan Masyarakat Pasang Bronjong di Sungai Kali Asem

Ada juga perkara yang sama terjadi di lingkungan Pendopo Aryawiraraja Lumajang Seorang pegawai yang hamil lataran dihamili seorang ASN dari bagian Humas TU dan Protokol.

Singkat cerita, atas kejadian tersebut, istri sah sang ASN diusir oleh "Bikang" ASN, dengan memaki-makinya hingga dia pergi meninggalkan rumah bersama buah hatinya. 

Himbauan Tertib Berlalu Lintas, Satlantas Polres Lumajang Bagikan Brosur

Ada kejadian yang lebih parah lagi atas urusan "Bikang" ini, yang dilakukan oleh pemangku wilayah kecamatan (Camat). Menurut pengakuannya, urusan "Bikang" ini sudah dilakukan selama 3 tahun lebih, bersama wanita inisial S. 

Sang pemangku wilayah mengakuinya, dan sudah bercerita kepada orang tuanya sebelum berangkat haji ke tanah suci beberapa waktu yang lalu. Sang istri juga telah mengetahuinya. Karena sudah merasakan "Bikang" nya selama bertahun-tahun, S ini yang merupakan sang wanitanya tidak mau ditinggalkan begitu saja, meskipun dia sudah bersuami. 

Halaman Selanjutnya
img_title