Terpaksa Tutup Akibat LPG Langka, UMKM Bingung Mengadu Kesiapa
- Dovalent Vandeva Derico
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyuwangi berbondong-bondong menyampaikan keluhan terkait langkanya Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di pasaran dalam beberapa minggu terakhir.
Begitu juga para ibu rumah tangga yang mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG karena kosongnya stok di toko-toko yang telah satu-persatu mereka datangi.
"Minta tolong di follow ke Pertamina kelangkaan gas LPG 3 kilogram ini. Kasihan masyarakat," pinta salah satu pelaku UMKM Ismail kepada VIVA Banyuwangi.
Ismail warga Kelurahan Penganjuran Kecamatan Banyuwangi yang merupakan pedagang betutu bahkan mengaku terpaksa menutup usahanya untuk sementara waktu karena telah kesulitan mencari gas LPG dalam 2 minggu ini.
"Kita mau nyari kemana, semua toko pada kosong," tuturnya.
Sementara itu, pemilik sebuah toko kelontong yang juga menjual gas LPG di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro mengatakan bahwa gas LPG di tokonya kosong karena tak mendapat pasokan dari agen selama lebih dari 7 hari.
"Dijanjikan besok, tapi tidak tahu lagi, sering molor. Sudah begini sejak penerapan beli LPG pakai fotocopy kartu keluarga," katanya pada Rabu (19/07/2023).
Pedagang yang kerap disapa Ani tersebut mengaku bahwa pasokan ke tokonya mengalami pengurangan, dari yang biasanya mendapatkan 10, kini hanya 5.
Terkait pengurangan tersebut ia berusaha menemukan jawaban dengan bertanya ke petugas agen yang biasa mengantar LPG ke tokonya.
Namun ia hanya mendapat jawaban bahwa untuk saat ini kuota LPG untuk pengecer memang dibatasi karena adanya upaya pemerataan.
"Diminta sabar, tapi ini sudah lebih dari seminggu. Kasihan pelanggan bolak balik bawa tabung ke sini. Di jalan juga sering lihat warga keliling bawa LPG kosong," terangnya.
Keterangan tersebut dibenarkan oleh sopir truk salah satu perusahaan agen LPG yang berada di kawasan Argopuro.
Pria paruh baya yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa tidak ada pengurangan kuota dari Pertamina, melainkan pembatasan kuota untuk toko pengecer.
"Dibagi-bagi ke pelanggan sesuai order dan jatah biar semua dapat," tandasnya.
Terkait penyebab teknis dan pasti atas terjadinya kelangkaan LPG di Banyuwangi, dirinya mengaku tak tahu menahu.