Bright Gas jadi Opsi di Tengah Langkanya LPG 3 Kg di Banyuwangi
- Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Antrean operasi pasar LPG 3 Kg murah di Taman Blambangan terus mengular tanpa henti, bahkan truk muat LPG harus kembali mengisi ulang gas kosong ke pangkalan demi memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Banyuwangi dan sekitarnya.
Dimulai sejak pukul 09.00 WIB, saat berita ini ditulis, masyarakat terpantau masih terus berdatangan ke pos operasi pasar di depan Gedung Juang 45.
Di tengah langkanya LPG subsidi, LPG isi ulang kemasan 5,5 kg mulai dilirik masyarakat, salah satunya Dini warga Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.
"Pertimbangan saya daripada antre-antre, karena saya lihat (gas) melon itu kok makin sulit ini. Daripada saya antre seperti itu, saya beli bright gas saja," kata wanita pensiunan guru tersebut.
Ia tukar tambah 1 tabung gas kosong miliknya ditambah uang Rp 185 ribu dengan tabung gas 5,5 kg beserta isi.
Dirinya menceritakan bahwa di daerah tempat tinggalnya, gas melon cukup langka untuk ditemukan, bahkan ia dan keluarga sudah 3 hari tak memasak karena kehabisan gas.
Karena darurat, dalam beberapa hari dirinya memasak menggunakan listrik, seperti magic com yang biasa dipakai menanak nasi juga memasak lauk yang masih prosesnya tergolong mudah.
"Bagi saya tidak masalah (bright gas bukan subsidi). Kalau menunggu subsidi, kapan saya masaknya," candanya.
Untuk diketahui, kemasan bright gas refill harganya Rp 96 ribu, sementara tabung kosongnya dapat diperoleh dengan harga Rp 334 ribu.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Banyuwangi Denny Nugrahanto sebelumnya juga sudah mengimbau masyarakat mampu untuk beralih ke bright gas karena LPG 3 kg adalah subsidi pemerintah untuk masyarakat miskin.
"Bagi yang mampu, yang merasa mampu bisa membeli bahan bakar gas non subsidi seperti bright gas yang 5,5 kg atau 12 kg. Berapapun permintaannya bisa kita siapkan," tandasnya.