Jatiluwih: Harmoni Keindahan Alam dan Budaya Bali

Wisata, VIVA Banyuwangi –Pernahkah Anda mengimajinasikan surga dunia? Desa Jatiluwih di kaki Gunung Batukaru, Tabanan, Bali, memberikan gambaran sempurna tentang itu.

Dengan udara segar khas dataran tinggi dan pemandangan sawah bertingkat yang memukau, desa ini tak hanya memanjakan mata, tetapi juga hati. Jatiluwih adalah lebih dari sekadar tempat wisata; ia adalah cerminan budaya Bali yang hidup. 

Subak: Sistem Pengairan yang Menghidupkan Tradisi 

Di Jatiluwih, Anda akan menemukan Subak, sistem pengairan tradisional Bali yang sarat makna filosofis. Sistem ini bukan hanya tentang air, tetapi juga tentang kolaborasi dan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Dikelola oleh organisasi lokal dengan pemimpin yang disebut Pekaseh, setiap Subak memiliki pura sebagai wujud syukur kepada Dewi Kemakmuran. Tak heran, UNESCO menetapkan Subak Jatiluwih sebagai Situs Warisan Dunia pada 2012. 

Saat senja tiba, sawah bertingkat ini berubah menjadi lukisan hidup. Langit yang membara jingga dan hijau padi yang subur berpadu dalam harmoni, menciptakan momen yang layak diabadikan. 

Pengakuan Global: Desa Wisata Terbaik 

Halaman Selanjutnya

Prestasi Jatiluwih semakin bersinar dengan predikat Best Tourism Villages 2024 oleh UN Tourism. Gelar ini mengukuhkan Jatiluwih sebagai destinasi wisata yang mampu memadukan tradisi dan inovasi. Desa ini menjadi bukti nyata bagaimana warisan budaya dapat dikemas menjadi daya tarik wisata kelas dunia tanpa kehilangan esensinya.