2025 Menjadi Wajah Baru Untuk Teras Malioboro 2 : Antara Harapan dan Tantangan Relokasi

Teras malioboro 2 di jalan ketandan
Sumber :
  • www.jogjaprov.go.id

Wisata, VIVA BanyuwangiRelokasi para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Teras Malioboro 2 (TM 2) menjadi perbincangan hangat di Kota Yogyakarta. Proses ini tidak hanya melibatkan pemindahan fisik pedagang ke lokasi baru di Ketandan dan Beskalan, tetapi juga menjadi langkah penting dalam penataan kawasan Malioboro yang terkenal sebagai ikon wisata. Namun, seperti perubahan besar lainnya, relokasi ini menghadirkan tantangan yang tidak sedikit bagi para pedagang.

Pesona Pantai Gondo Mayit Dibalik Mitosnya

Teras Malioboro 2 di Ketandan telah dirancang dengan konsep yang unik. Mengusung tema Pecinan, lokasi ini dihiasi dengan ornamen khas Tionghoa seperti gerbang merah mencolok dan jendela bergaya klasik. Bangunan baru ini juga menawarkan fasilitas modern, termasuk toilet, mushola, listrik, serta ruang multifungsi seperti amphitheater. Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyatakan bahwa desain ini diharapkan tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga mendukung aktivitas ekonomi pedagang.

Namun, di balik keindahannya ada beberapa kekurangan yang telah diamati langsung dari keluhan beberapa pedagang seperti halnya pada keadaan lapak yang disediakan cenderung sempit. Ukuran standar lapak, yakni 120 cm x 100 cm, dengan tambahan meja dari pemerintah, dinilai menyulitkan pedagang dalam menata barang dagangan. Selain itu, lokasi baru ini masih terlihat berdebu dan aksesnya cukup terbatas, dengan pengunjung harus melewati lorong sepanjang 50 meter dari Jalan Malioboro.

10 Pulau Terbaik di Asia 2024: Bali Kembali Menyandang Gelar Destinasi Terbaik DestinAsian Reader’s Choice Awards

Relokasi ke Teras Malioboro 2 dilakukan dengan target penyelesaian pada pertengahan Januari 2025. Namun, hingga batas waktu 14 Januari 2025, sejumlah pedagang masih terlihat membongkar lapak mereka di lokasi lama. Sebagian pedagang merasa pesimistis terhadap prospek bisnis di lokasi baru karena suasana yang belum sepenuhnya siap dan minimnya pengunjung.

Seorang pedagang baju batik yang mendapatkan lokasi di Ketandan lantai satu menyebutkan bahwa ia pasrah dengan situasi yang ada. Ia berharap pemerintah dapat mengadakan acara promosi untuk menarik perhatian masyarakat terhadap lokasi baru ini.

10 Destinasi Wisata Tersembunyi yang Wajib Kamu Kunjungi di Indonesia

Di sisi lain, Pj Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto, menegaskan bahwa proses pengundian lapak telah dilakukan secara transparan. Dari total 1.041 pedagang yang terdaftar, sebanyak 698 pedagang telah mengikuti pengundian, sementara sisanya masih dalam tahap negosiasi. Sugeng memastikan bahwa pemerintah berupaya persuasif dalam menangani proses ini, tanpa meninggalkan siapa pun.

Meskipun terdapat berbagai tantangan, banyak pihak berharap relokasi ini menjadi awal yang baik untuk menciptakan kawasan Malioboro yang lebih tertata. Pemerintah menegaskan bahwa masukan dari pedagang akan diterima untuk menyempurnakan fasilitas dan tata kelola di lokasi baru. Selain itu, kegiatan tradisional seperti reresik dan syukuran yang melibatkan pertunjukan seni budaya menunjukkan bahwa ada semangat kebersamaan dalam menyukseskan relokasi ini.

Pedagang seperti Siti, yang telah berdagang sejak 2005, menyatakan rasa syukur atas fasilitas baru yang disediakan. Meski harus beradaptasi, ia optimis bahwa perubahan ini pada akhirnya akan membawa manfaat. Ia berharap pemerintah dan pedagang dapat terus berdialog untuk mengatasi setiap masalah yang muncul di masa depan.

Relokasi Teras Malioboro 2 adalah langkah besar dalam penataan kawasan Malioboro. Meskipun menghadirkan tantangan, proses ini juga membuka peluang untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pedagang dan pengunjung. Dengan kerja sama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat, diharapkan Teras Malioboro 2 dapat menjadi destinasi baru yang menarik dan mendukung perekonomian lokal.