Kenalan Sama Digital Detox, Tren Gen Z Dalam Menjaga Kesehatan Mental
- https://images.unsplash.com/photo-1522125670776-3c7abb882bc2?ixlib=rb-4.0.3&q=85&fm=jpg&crop=entropy&cs=srgb
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Tak henti-hentinya Gen Z selalu memiliki gebrakan tren baru. Baru-baru ini fenomena digital detox semakin populer, di mana generasi ini semakin sadar akan dampak negatif dari paparan layar yang berlebihan. Mengapa bisa demikian?
Artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian digital detox, bagaimana tren ini berkembang di kalangan Gen Z hingga langkah memulainya.
Bagaimana Tren Digital Detox Berkembang di Kalangan Gen Z?
Perlu Anda ketahui di era gempuran teknologi saat ini, terdapat kesenjangan digital antar generasi. Parahnya, dibandingkan generasi lainnya yakni boomer dan millenial, Gen Z menjadi bagian yang menghabiskan rata-rata 7-9 jam per hari di depan layar.
Mungkin tidak mengherankan jika generasi ini menerima banyaknya paparan digital dalam hidup mereka. Sebagai generasi yang tumbuh berdampingan dengan perkembangan pesat teknologi digital, Gen Z tidak memiliki pengalaman hidup tanpa kehadiran internet, media sosial, dan smart device lainnya. Gen Z dan teknologi digital tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tentu masalah ini memberikan dampak buruk, baik secara fisik maupun psikologis yang memicu terjadinya kecemasan hingga Fear of Missing Out (FOMO).
Bahkan jurnal penelitian yang baru-baru ini diterbitkan tahun 2024 di Cureus menyatakan bahwa baik pada hari kerja maupun akhir pekan, peningkatan durasi layar secara konsisten berkaitan dengan memburuknya kondisi psikologis anak, termasuk masalah hubungan sosial dan hiperaktivitas.