Daya Tarik Blue Fire Kawah Ijen Dongkrak Ekonomi Banyuwangi hingga ke Mancanegara

Wisata, VIVA Banyuwangi –Kawah Ijen di Banyuwangi Jawa Timur, telah menjelma menjadi destinasi wisata kelas dunia berkat fenomena langka blue fire atau api biru yang hanya ada dua di dunia, yaitu Krafla Islandia dan Kawah Ijen (Backindo, 2023).

Keunikan ini menjadi magnet utama bagi wisatawan domestik dan internasional yang ingin menyaksikan keajaiban alam secara langsung di tengah dinginnya suasana pegunungan.

Berdasarkan laporan dari The Borgen Project, Kawah Ijen setiap tahun menerima ribuan pengunjung yang memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

Masyarakat sekitar memanfaatkan momentum ini dengan membuka homestay, warung makan, toko suvenir, hingga jasa pemandu wisata yang semuanya bergerak seiring naiknya jumlah wisatawan (Borgen Project, 2023).

Dari data kunjungan yang dihimpun Taman Wisata Alam Kawah Ijen, selama musim libur akhir tahun 2023 hingga awal 2024, tercatat lebih dari 15.000 pengunjung mendatangi kawasan tersebut, dengan rata-rata 1.500 orang per hari (Wicaksana, 2024). Tingginya jumlah kunjungan ini jelas menciptakan perputaran ekonomi yang besar bagi warga sekitar kawasan wisata.

Namun, pesona Kawah Ijen juga menyimpan sisi lain: kehidupan keras para penambang belerang. Dalam laporan mendalam Time Magazine, para penambang bekerja dalam kondisi ekstrem, mengangkut hingga 90 kilogram belerang di medan yang berbahaya, tanpa perlindungan modern.

Kisah mereka telah mengundang perhatian dunia sebagai potret perjuangan manusia melawan alam demi nafkah harian (Time, 2015).

Halaman Selanjutnya

Beberapa pihak kini mulai mendorong pariwisata Kawah Ijen menuju model berkelanjutan. Dalam panduan resmi dari Banyuwangi Guidebook, pemerintah daerah berupaya menata ulang sistem kunjungan, edukasi wisatawan, serta pelatihan warga agar pariwisata tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat (Banyuwangi Guidebook, 2024).