Menikmati Petualangan Alam sekaligus Wisata Sejarah di Goa Selomangleng Tulungagung
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpkw11/wp-content/uploads/sites/68/2022/11/3-16-1024x683.jpg
Wisata, VIVA Banyuwangi – Pertamakali menjejakkan kaki di Kawasan Goa Selomangleng Tulungagung, perasaan pengunjung diyakini akan berasa campur aduk. Antara penasaran, takut hingga bingung. Namun, begitu sampai di area Goa segala Lelah, penasaran dan takut akan berubah menjadi ceria. Plong. Ya, rute menuju Kawasan goa ini memang melewati hutan bambu dan jati yang cukup lebat.
Jika saat musim penghujan tiba, bahkan seluruh jalan setapak akan “hilang” karena tertutup rerumputan dan perdu. Tapi jangan kuatir. Kawasan ini aman kok, karena sebenarnya dekat dengan Kawasan pedesaan atau rumah-rumah penduduk. Hutan yang ada pun merupakan Kawasan hutan Perhutani dari BKPH Kalidawir Tulungagung. Adapun Goa Selomangleng telah ditetapkan menjadi Cagar Budaya oleh Bupati Tulungagung pada tahun 2019.
Goa Selomangleng Tulungagung sendiri terletak di 15 kilometer sebelah selatan pusat Kabupaten Tulungagung, berada di daerah sekitar Kecamatan Boyolangu yang memiliki banyak peninggalan bersejarah masa Majapahit seperti Candi Gayatri, Candi Sanggrahan, Situs Goa Pasir, dan banyak situs lain. Hawa dan cuaca di daerah Boyolangu ini juga sejuk, karena terletak di ketinggian area Gunung Pada dan Gunung Budeg. Suatu Kawasan yang berbeda dari Kawasan kabupaten Tulungagung pada umumnya yang cenderung panas karena lebih rendah.
Goa Selomangleng berbentuk dua buah Goa buatan yang dipahat dari dua buah batu gunung yang besar. Goa pertama menghadap ke barat, berbentuk segi empat berukuran panjang 395 cm, lebar 325 cm. Di kanan – kiri mulut gua terpahat relief manusia dalam posisi berdiri dan di bagian depan atas mulut gua terdapat relief Kala yang berukuran sangat besar memenuhi hampir seluruh sisa bagian atas batu, sedangkan di sisi utara mulut gua terdapat pahatan tangga naik menuju ke atas.
Dalam gua, pada ketiga sisi dindingnya terpahat relief cerita Arjuna Wiwaha yakni ketika Indra memerintahkan bidadarinya untuk menggoda Arjuna di Gunung Indrakila. Digambarkan pula adegan ketika bidadari menuruni awan dari kahyangan ke bumi. Selanjutnya gua kedua berbentuk segi empat, menghadap ke selatan, berukuran panjang 400 cm dan lebar 200 cm, Gua ini sama sekali tidak memiliki relief atau hiasan alias polos.
Ada beberapa hal menarik saat Anda mengunjungi Goa Selomangleng Tulungagung. Yang pertama perjalanan melewati hutan bambu. Suasana segar, hijau dan alami akan menyeruak kedalam pernafasan. Apalagi saat melihat pucuk-pucuk daun bambu yang menghijau. Membawa suasana tentram dan damai. Bila datang lebih pagi, pucuk-pucuk daun itu akan berkilauan karena mengandung embun pagi. Trek atau area perjalanan juga menarik, bervariasi mulai dari lurus, berkelok-kelok dan tentu saja naik turun.
Kedua perasaan plong atau lega. Setelah melewati hutan yang cukup pekat, Sesampainya di areal gua akan terasa lega, hal ini dikarenakan areal Goa yang berada di tanah terbuka berumput hijau dan luas. Selain itu, sekeliling area yang dihiasi pemandangan Gunung Budeg juga sangat memanjakan mata. Dijamin pengunjung akan betah berlama-lama di area ini.