Ujung Kulon: Antara Pesona Badak Jawa dan Bisikan Mistis dari Barat Pulau Jawa

Ujung Kulon: Pesona Badak Jawa dan Bisikan Mistis dari Barat Jawa
Sumber :
  • Indonesia travel

Wisata, VIVA BanyuwangiTaman Nasional Ujung Kulon, surga tersembunyi di ujung barat Pulau Jawa, merupakan perpaduan menakjubkan antara keanekaragaman hayati yang kaya, sejarah panjang, dan aura mistis yang menyelimuti.

Pesona Penginapan Bondowoso: Menggali Kemewahan di Kaki Ijen

Dengan badak Jawa sebagai ikonnya, taman nasional ini menyimpan pesona yang tak terhingga.

Potensi Melimpah di Ujung Kulon

Ujung Kulon, yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991, merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna langka, termasuk badak Jawa, owa Jawa, surili, macan tutul, dan berbagai jenis burung.

Banyuwangi: Surga Tersembunyi bagi Pemburu Spot Instagrammable

Hutan hujan tropisnya yang lebat, padang rumput yang luas, dan pantai-pantai berpasir putih menjadi habitat ideal bagi makhluk-makhluk ini.

Selain kekayaan alamnya, Ujung Kulon juga memiliki potensi wisata yang besar. Pengunjung dapat menikmati keindahan alamnya melalui berbagai aktivitas seperti trekking, berkemah, mengamati satwa liar, dan snorkeling.

Jejak Sejarah yang Mendalam

Banyuwangi: Permata Budaya di Ujung Timur Jawa

Sejarah Ujung Kulon berawal dari letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Letusan ini mengakibatkan kerusakan besar di wilayah sekitarnya, termasuk Ujung Kulon.

Namun, alam memiliki kekuatan untuk memulihkan diri. Ujung Kulon perlahan bangkit dari abu, membentuk ekosistem baru yang kaya dan unik.

Antara Mitos dan Mistis

Ujung Kulon juga dikenal dengan kisah-kisah mistisnya. Masyarakat setempat percaya bahwa taman nasional ini dihuni oleh makhluk-makhluk gaib, seperti Badak Putih, yang dianggap sebagai penjaga Ujung Kulon.

Selain itu, terdapat pula cerita tentang Prabu Siliwangi, raja legendaris dari Kerajaan Pajajaran, yang diyakini menghilang di Ujung Kulon dan masih bersemayam di sana.

- Lokasi: Ujung Kulon terletak di Provinsi Banten, Indonesia.

- Luas: 122.956 hektar, meliputi daratan dan perairan.

- Akses: Dapat dicapai melalui jalur darat dan laut.

- Aktivitas: Trekking, berkemah, mengamati satwa liar, snorkeling, dan wisata budaya.