Kapan Harus Berhenti Sahur, Saat Imsak atau Subuh?

Religi, VIVA Banyuwangi –Selama bulan Ramadan, umat Muslim perlu memahami perbedaan antara waktu imsak dan subuh. Pertanyaan yang sering muncul adalah, kapan sebenarnya kita harus berhenti makan sahur? Apakah saat imsak atau saat adzan subuh berkumandang?

Melansir imam-us.org, berikut perbedaan imsak dan subuh sebagai penanda berhenti sahur.

Apa Itu Imsak? 

Secara bahasa, imsak berarti "menahan" atau "berhenti". Dalam konteks puasa, imsak adalah waktu yang disarankan untuk berhenti makan dan minum sebagai langkah antisipasi agar tidak melewati waktu subuh.

Biasanya, waktu imsak ditetapkan sekitar 10-15 menit sebelum adzan subuh. Ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian di mana terdapat perbedaan pendapat mengenai penentuan waktu subuh.

Imsak dan Subuh 

Tujuan imsak adalah memastikan puasa dimulai tepat saat fajar sejati (al-fajr al-sadiq). Dalam Al-Quran (2:187), Allah berfirman, "Makan dan minumlah hingga terangnya siang dapat dibedakan dari gelapnya malam."

Ayat ini merujuk pada waktu subuh sejati, yaitu saat cahaya putih mulai terlihat di ufuk timur. Sebelum subuh, ada fenomena yang disebut fajar palsu (al-fajr al-kadhib), yaitu cahaya vertikal yang muncul sesaat sebelum fajar sejati dan kemudian menghilang.

Bagi yang tinggal di daerah pedesaan, membedakan fajar sejati dan fajar palsu mungkin lebih

Kapan Harus Berhenti Sahur? 

Meskipun imsak bukanlah kewajiban, melainkan langkah kehati-hatian, disarankan untuk berhenti makan sahur beberapa menit sebelum subuh.

Misalnya, jika waktu subuh diperkirakan pukul 04.35, kamu bisa berhenti makan sekitar pukul 04.20.

Jika merasa ragu dan khawatir akan melewati waktu subuh, maka mengikuti waktu imsak yang lebih awal adalah langkah bijak. Namun, untuk berbuka puasa, pastikan benar-benar yakin bahwa maghrib telah tiba sebelum mulai makan atau minum.

Dengan memahami perbedaan imsak dan subuh, kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih tertib dan penuh keyakinan. Semoga penjelasan ini membantu!