Tari Tarek Pukat: Menghela Jala, Menarik Legenda, Merajut Kebersamaan di Bumi Serambi Mekah

Tari Tarek Pukat: Menghela Jala, Menarik Legenda
Sumber :
  • musik tari

Budaya, VIVA Banyuwangi –"Tarek pukat rakan beuh lam buleun seupot karoh eungkot jeunara, engkot jeunara..." lantunan syair itu menggema di sepanjang pantai, mengiringi gerak langkah para nelayan yang berjibaku menarik jala dari lautan.

Tarian Tarek Pukat, lebih dari sekadar gerakan ritmis, ia adalah cerminan kehidupan, filosofi, dan sejarah masyarakat Aceh yang lekat dengan laut.

Asal-usul yang Berakar dari Kedalaman Samudra

Tarian ini lahir dari tradisi turun-temurun masyarakat pesisir Aceh dalam menangkap ikan dengan pukat.

Konon, tradisi "tarek pukat" sudah ada sejak masa Kesultanan Aceh pada abad ke-16.

Bayangkan, di tengah gemuruh ombak dan terik matahari, para nelayan bersatu padu menarik jala yang panjangnya bisa mencapai ratusan meter.

Kegiatan ini menuntut kerjasama, kekuatan, dan keuletan, nilai-nilai yang kemudian diangkat menjadi sebuah tarian yang sarat makna.