Mengungkap Mistisisme Tari Rateb Meuseukat Antara Zikir, Filosofi, dan Legenda di Blangpidie, Aceh

Mengungkap Mistisisme Tari Rateb Meuseukat
Sumber :
  • Istimewa

Budaya, VIVA Banyuwangi –Aceh, tanah rencong yang kaya akan budaya dan tradisi, menyimpan segudang kearifan lokal yang memukau. Adalah Tari Rateb Meuseukat, sebuah tarian sakral yang berasal dari Blangpidie, Aceh Barat Daya.

Tarian ini bukan sekadar rangkaian gerak indah, melainkan juga sebuah manifestasi dari zikir, filosofi, dan legenda yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat setempat.

Asal Usul dan Sejarah yang Mistis

Bermula dari sebuah desa kecil bernama Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Tari Rateb Meuseukat lahir dari tangan seorang ulama kharismatik, Teuku Muhammad Thaib, pada abad ke-18.

Konon, tarian ini terinspirasi dari gerakan shalat dan zikir yang dipadukan dengan filosofi Ibnu Maskawaih, seorang filsuf terkemuka dari Baghdad.

Nama "Rateb Meuseukat" sendiri memiliki makna mendalam. "Rateb" berasal dari bahasa Arab yang berarti "zikir" atau "doa", sedangkan "Meuseukat" merujuk pada "diam" atau "konsentrasi".

Dengan demikian, Tari Rateb Meuseukat dapat diartikan sebagai zikir yang dilakukan dengan penuh konsentrasi dan ketenangan jiwa.