Kisah Caroline Thomson Menemukan Cinta Sejati dengan Makan 12 Buah Anggur di Malam Tahun Baru
- Pexels: @Cup Of Couple
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Malam Tahun Baru seringkali menjadi momen penuh harapan. Tradisi dan kepercayaan turun-temurun sering dilakukan untuk membawa keberuntungan di tahun yang akan datang. Salah satu tradisi yang menarik perhatian baru-baru ini adalah makan 12 buah anggur tepat saat pergantian tahun, yang diyakini membawa cinta dan keberuntungan.
Kisah Caroline Thomson yang mengikuti tradisi ini, menjadi bukti bagaimana kepercayaan sederhana dapat membawa perubahan besar dalam hidup.
Thomson pertama kali mendengar tentang tradisi ini di TikTok, di mana banyak orang membagikan pengalaman mereka menemukan cinta atau keberuntungan setelah mengikuti ritual 12 buah anggur.
Menurut tradisi Spanyol ini, seseorang harus makan 12 buah anggur selama 12 detik terakhir tahun tersebut. Setiap buah anggur melambangkan satu bulan di tahun depan, dan setiap gigitan menjadi harapan untuk kebahagiaan dan keberuntungan.
Awalnya, Thomson skeptis. Namun, pada Malam Tahun Baru 2023, dia memutuskan untuk mencobanya di tengah pesta bersama teman-teman. Thomson tidak dapat mengalihkan pandangannya dari jam.
Bagaimanapun, ia tahu ia hanya punya satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar.
Saat hampir tengah malam, dia merangkak di bawah meja dapur sambil membawa semangkuk dua belas buah anggur dan menunggu saat yang tepat. Namun, meskipun dia sudah berkomitmen penuh, tidak semua orang di keluarganya yakin itu akan berhasil.
"Semua orang menganggapnya konyol," ungkapnya. Dia mengabaikan kekacauan di sekitarnya dan saat pukul 11:59, dia mulai memakan buah anggur dan mengucapkan harapan pada masing-masing buah.
"Saya melakukannya dengan berpikir bahwa itu akan mendatangkan cinta di Tahun Baru , dan karena saya selalu menginginkan pasangan yang cocok dengan saya, saya akhirnya berharap menemukan cinta yang mudah," akunya.
Ternyata, tradisi itu menjadi momen yang mengubah hidupnya. Tak lama setelahnya, dia bertemu dengan seseorang yang kemudian menjadi pasangan hidupnya. Thomson percaya bahwa tradisi ini menjadi awal yang membawa keberuntungan dan cinta dalam hidupnya.
Dan begitulah akhir dari cerita Thomson, dapat dijadikan pelajaran bahwa meskipun sesuatu hal ini mungkin terdengar sederhana, niat dan harapan tulus yang menyertainya adalah yang membuatnya istimewa.