Yasen-M Klass Baru Hadir, NATO Bulunya Bergidik?

Kazan (Yasen-M Klass) menembakkan torpedo sebagai Latihan
Sumber :
  • United Shipbuilding

Militer, VIVA Banyuwangi –Akhir Bulan Desember 2024, Rusia sebagai penerus negara adidaya Uni Soviet serta sebagai pewaris tunggal sah yang dibuktikan kehadirannya menggantikan posisi Uni Soviet di anggota tetap Dewan Keamanan PBB secara resmi kembali meluncurkan kapal selam serang nuklir kebanggaan mereka dari Kelas Yasen-M. Kapal selam K-564 Arkhangelsk yang diresmikan pada akhir bulan desember yang lalu merupakan unit terbaru dalam kelas Yasen-M (proyek 885M) yang dikembangkan oleh biro design sevmash salah salah satu perusahaan negara rusia yang sudah menjadi langganan membuat kapal selam legenda seperti kapal selam super duper besar typhoon dan kapal selam nuklir lainnya sejak jaman Uni-Soviet masih berdiri.

 

Sejarah dan Perkembangan

 

Pembangunan K-564 Arkhangelsk dimulai sebagai bagian dari upaya Rusia untuk mengupgrade dan menambah armada kapal selamnya. Menurut laporan TASS, kapal selama ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada November 2023. Setelah serangkaian uji coba laut sukses, Arkhangelsk resmi diserahkan kepada Angkatan Laut Rusia pada Desember 2024.

Kazan (Yasen-M Klass) menembakkan torpedo sebagai Latihan

Photo :
  • Russian Ministry of Defence

 

Spesifikasi

 

K-564 Arkhangelsk memiliki Panjang sekitar 13 meter dan dilengkapi dengan reactor nuklir OK-650KPM yang menghasilkan tenaga sebesar 200MegaWatt. Kapal sela mini mampu mencapai kecepatan hingga 31 Knot di bawah air dan menyelam hinggak kedalaman 600 meter.

 

Persenjataan Arkhangelsk mencakup tabung torpedo 533mm dan silo peluncur vertical yang dapat menampung rudal jelajah pembunuh kapal permukaan Oniks, rudal jelajah Kalibr serta dilengkapi senjata hypersonik mutakhir terbaru rusia rudal jelajah Zircon. Rudal-rudal yang dibawa Kapal Selam Arkhengelsk ini dapat dipasang hulu ledak nuklir maupun konvensional khususnya rudal kalibr dan zircon.. Makin mengerikan apabila kapal selam ini bergerak untuk memburu kapal permukaan musuh khususnya kapal-kapal NATO yang ingin mencoba ganasnya rudal hipersonik.

 

Tantangan dan Motivasi

 

Setelah berakhirnya Perang Dingin, Rusia menghadapi tantangan dalam mempertahankan keunggulan militernya khususnya di bidang maritime. Kapal selam era Soviet yang menua memerlukan penggantian dengan platform yang lebih modern dan efisien. Pengembangan kelas Yasen-M merupakan respon akan perlunya menggantikan kapal selam peninggalan Soviet yang sudah menua sekaligus menghadapi tantangan akan perkembangan teknologi Angkatan laut negara-negara barat. Desain dari kapal Yasen-M yang ditujukan untuk meningkatkan daya siluman atau stealth, kecepatan yang lincah serta daya serang yang menakutkan.

Kapal selam bertenaga nuklir Rusia Kazan,

Photo :
  • Business Insider

 

Respon NATO

 

NATO yang merupakan saingan rusia di Kawasan memberikan tanggapan akan peluncuran kapal selam terbaru Rusia, K-562 Arkhangelsk. NATO beranggapak bahwa perkembangan kapal selam serang bertenaga nuklir Rusia yang kini semakin berkembang ini memberikan ancaman yang signifikan terhadap keamanan maritim dan infrastruktur vital negara-negara anggota NATO.

 

Kekhawatiran utama NATO salah satu diantaranya kapal selam kelas Yasen-M ini dikenal karena kemampuan silumannya yang tinggi serta dilengkapi dengan persenjataan yang canggih. Seperti diketahui sebelumnya bahwa kapal selam ini sengaja disematkan rudal jelajah pembunuh kapal seperti Oniks serta rudal jelajah serangan ke darat Kalibr.. Dengan senjata yang dibawa oleh Arkhangelsk ini membuat mereka dapat melakukan serangan presisi terhadap target darat dan laut serta meningkatkan ancaman infrastruktur NATO. Rusia juga berencana untuk menempatkan kapal selam Yasen-M di dekat perbatasan negara-negara NATO seperti Norwegia. Penempatan ini akan meningkatkan kekhawatiran akan potensi ancaman langsung terhadap keamanan regional.

 

Kehadiran kapal selam Rusia di wilayah Nato, mengakibatkan pula kebutuhan NATO untuk selalu siaga dan mengawasi Gerakan Rusia di kawasan. Hal tersebut memicu respons dari pesawat anti kapal selam untuk selalu memantau pergerakan tersebut.

 

NATO yang menyadari peningkatan kemampuan Angkatan Laut Rusia tersebut telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kemampuan perang anti-kapal selam mereka. Latihan militer yang dilakukan bersama dengan sesama anggota NATO di wilayah perairan strategis telah dilakukan untuk mengantisipasi potensi ancaman dari kapal selam Yasen-M. Nato juga terus memantau perkembangan armada kapal selam Rusia dan melakukan analisis terhadap implikasi strategis dai penambahan kapal selam seperti Arkhangelsk. Upaya tersebut termasuk peningkatan kerjasama intelijen serta pertukaran informasi antara negara-negara anggota untuk memastikan respons yang efektif terhadap ancaman yang muncul.

 

Peluncuran kapal selam arkhangelsk akan menambah komplesitas dinamika keamanan antara Rusia dan NATO. Hal ini akan mendorong aliansi khususnya NATO untuk terus menyesuaikan strategi dalam menghadapi Rusia sebagai tantangan di maritime. Mengingat Rusia terus menerus membangun kapal selam modernnya pasca Uni Soviet.