Mengenal Seruit Lampung, Warisan Budaya Kuliner Befilosofi Kebersamaan

Seruit Lampung, Warisan Budaya Kuliner Befilosofi Kebersamaan
Sumber :
  • IG :@leenaa.hamiid

Sebelum disajikan, ikan yang sudah diolah kemudian diaduk bersama sambal dan lalapan yang sudah disiapkan dan ditempatkan dalam satu wadah untuk kemudian disantap bersama. Cara menyantapnya juga tidak menggunakan peralatan makan sperti sendok, melanikan hanya menggunakan tangan.

 

Selain dengan sambal terasi (dilan), Seruit juga biasa disajikan bersama gulai taboh. Gulai taboh adalah makanan khas pesisir Lampung dengan santan sebagai bahan dasarnya. Rasanya yang gurih kerap disajikan sebagai makanan pendamping pada acara nyeruit juga.

 

Cara Menyantap Seruit

 

Mengutip dari buku terbitan Kemendibud berjudul “Menyeruit, Yuk!”, ada cara khusus dalam menyantap seruit. Cuci bersih kedua tangan, kemudian ambilah mangkuk. Tuang sambal dilan secukupnya lalu tambahkan daging ikan bakar atau goreng, aduk rata.

 

Setelah tercampur rata, tambahkan timun dan kuah gulai taboh, kemudian aduk hingga menjadi satu. Jika sudah ingin menyantap seruit, tambahkan tempoyak.

 

Selain cara tadi, seruit juga dapat disajikan dalam sebuah mangkuk besar dan langsung dinikmati dengan lalapan. Masyarakat Lampung percara bahwa makan bersama sambal seruit dapat menimbulkan rasa kebersamaan.