Mengenal Gurindam 12, Karya Penuh Makna dan Nasehat Dari Pahlawan Nasional Raja Ali Haji
- www.kemdikbud.go.id
Budaya, VIVA Banyuwangi –Saat datang ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau, seringkali disebut jika belum menyentuh Pulau Penyengat, artinya belum ke Tanjungpinang. Pulau Penyengat sendiri adalah tempat wisata sarat akan budaya.
Tidak hanya Masjid Penyengat yang fenomenal yang katanya terbuat dari putih telur, namun juga berisi makam makam Kerajaan bersejarah termasuk di dalamnya Makam Raja Ali Haji yang merupakan Pahlawan Nasional yang karya terkenalnya adalah Gurindam 12.
Karya Beliau adalah karya yang penuh makna dan nasehat didalamnya. Memang, kalau dibacakan pada zaman sekarang, rasanya sulit bagi Generasi sekarang memahaminya karena didalamnya banyak terdapat kandungan metafora dan kiasan kiasan lainnya.
Gurindam sendiri adalah puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat. Baris pertama gurindam berisi tentang masalah, kesepakatan, dan pertanyaan. Sedangkan baris kedua berisi jawaban atau hasil dari masalah baris pertama.
Gurindam berisi tentang ajaran kebaikan, nasihat, dan kebajikan. Sebagai generasi penerus, perlu adanya kita pelajari tentang isi Gurindam ini sebagai renungan untuk melangkah lebih baik kedepannya.
Pembuatan karya ini dilatarbelakangi oleh konflik internal kerajaan dan tekanan penjajah yang ada pada kerajaan Riau-Lingga saat itu.
Agar nilai-nilai keislaman tidak terkikis oleh konflik internal dan eksternal pada masyarakat Melayu saat itu, Raja Ali Haji kemudian menunjukkan tanggung jawab beserta moral untuk memelihara dan mempertahankan eksistensi agama dan budaya Islam dengan cara menulis Gurindam Dua Belas ini.
Karya ini selesai ditulis di Pulau Penyengat pada 23 Rajab Tahun 1263 Hijriah (1846 Masehi).
Jenis dan Ciri-ciri Gurindam
1. Gurindam terdiri dari dua baris setia barisnya
2. Jumlah kata setiap baris yaitu 10 sampai 14 kata
3. Setiap baris memiliki hubungan sebab akibat
4. Gurindam bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan selanjutnya
5. Isi gurindam terdapat di baris kedua
6. Gurindam berisi tentang nasihat, kata mutiara, filosofi, dan pelajaran hidup
Isi Gurindam 12
Gurindam I
Ini gurindam pasal yang pertama
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.
Gurindam II
Ini gurindam pasal yang kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.