Merasa Terlalu Banyak Beban? 8 Drakor yang Mengajarkanmu Tentang Melepaskan!

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Hidup seringkali dipenuhi dengan beban, baik itu pekerjaan, hubungan, maupun ekspektasi dari orang lain. Terkadang, kita perlu belajar untuk melepaskan beban tersebut agar bisa hidup lebih tenang dan bahagia. Jika Anda sedang merasa terbebani dan ingin belajar tentang seni melepaskan, menonton drama Korea (drakor) bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pencerahan. Berikut 8 rekomendasi drakor yang menyentuh hati dan mengajarkan kita tentang pentingnya melepaskan, merelakan, dan move on dari masa lalu. Siap-siap untuk mendapatkan pelajaran berharga, ya!

1. My Mister (My Ahjussi) (2018): Melepaskan Beban Hidup dan Menemukan Kedamaian

Drama ini menceritakan tentang Park Dong Hoon, seorang pria paruh baya yang tertekan dengan pekerjaannya, dan Lee Ji An, seorang wanita muda yang berjuang dengan kemiskinan dan hutang. Keduanya saling membantu dan menemukan kedamaian di tengah kesulitan hidup yang mereka hadapi. My Mister mengajarkan kita untuk melepaskan beban masa lalu, menerima kenyataan, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Drama ini pun mendapatkan banyak pujian karena ceritanya yang realistis dan menyentuh.

2. Move to Heaven (2021): Melepaskan Kepergian Orang Tercinta dengan Ikhlas

Drama ini menceritakan tentang Han Geu Ru, seorang pemuda dengan sindrom Asperger, dan pamannya, Cho Sang Gu, yang menjalankan bisnis "Move to Heaven", yaitu jasa membersihkan barang-barang peninggalan orang yang sudah meninggal. Setiap episode menghadirkan cerita yang mengharukan tentang kehidupan dan kematian, serta mengajarkan kita untuk melepaskan kepergian orang tercinta dengan ikhlas. Move to Heaven juga menyoroti pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup. Drama ini pun diadaptasi dari sebuah esai non-fiksi.

3. It's Okay to Not Be Okay (2020): Melepaskan Trauma Masa Lalu dan Menerima Diri Sendiri

Drama ini mengangkat isu tentang kesehatan mental dan menceritakan tentang Moon Gang Tae, seorang perawat di rumah sakit jiwa, dan Ko Moon Young, seorang penulis buku anak-anak dengan gangguan kepribadian antisosial. Keduanya saling membantu untuk menyembuhkan luka batin dan melepaskan trauma masa lalu mereka. It's Okay to Not Be Okay mengajarkan kita untuk menerima diri sendiri, berdamai dengan masa lalu, dan berani untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.