Abdukodir Khusanov dan Tantangan Besar di Liga Inggris: Debut di Manchester City yang Jadi Pelajaran
- www.football365.com
Sport, VIVA Banyuwangi –Abdukodir Khusanov, rekrutan anyar Manchester City seharga €40 juta, langsung menjadi sorotan dalam debutnya melawan Chelsea. Namun, bukan performa gemilang yang jadi cerita utama, melainkan serangkaian kesalahan yang membuatnya mendapat ejekan di media sosial. Apa yang sebenarnya terjadi?
Cerita di Balik Transfer Besar
Manchester City mendatangkan Abdukodir Khusanov dari RC Lens di bursa transfer musim dingin 2025. Bek muda asal Uzbekistan ini disebut-sebut sebagai salah satu talenta bertahan paling menjanjikan di Eropa. Dengan banderol mencapai €40 juta, Khusanov resmi menjadi pesepakbola Uzbekistan pertama yang bermain di Premier League.
Kedatangan Khusanov tidak hanya menjadi langkah strategis City untuk memperkuat lini belakang yang sedang bermasalah akibat cedera pemain kunci seperti John Stones dan Ruben Dias, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang. Pemain berusia 20 tahun ini diharapkan menjadi pilar utama pertahanan The Citizens di masa depan.
Tantangan Berat di Debut Perdana
Namun, langkah awal Khusanov di Premier League jauh dari kata mulus. Dalam laga melawan Chelsea di Etihad Stadium, Khusanov langsung dipercaya Pep Guardiola untuk turun sebagai starter. Sayangnya, kepercayaan ini berujung pada debut yang penuh tekanan.
Baru berjalan tiga menit, Khusanov membuat blunder fatal. Sundulan back pass ke arah kiper Ederson justru dicuri oleh striker Chelsea, Nicolas Jackson, yang kemudian menghasilkan gol pembuka melalui Noni Madueke. Tak berhenti di situ, semenit berselang, Khusanov melakukan pelanggaran keras terhadap Cole Palmer yang berujung kartu kuning.
Ekspresi Khusanov sepanjang laga menjadi sorotan kamera. Pemain muda itu terlihat gugup, terengah-engah, dan kerap menerima arahan dari rekan setimnya. Media sosial pun tidak ketinggalan memberikan reaksi, dengan banyak yang meledek Khusanov seolah-olah akan menangis di lapangan.
Statistik dan Kritik
Selama bermain 54 menit, Khusanov kehilangan bola sebanyak 8 kali dan hanya mencatatkan rating Sofascore 5.4—terendah di antara pemain Manchester City lainnya. Guardiola akhirnya menariknya keluar di babak kedua dan memasukkan John Stones. Berkat perubahan strategi ini, City berhasil bangkit dan menang 3-1 atas Chelsea.
Guardiola Beri Dukungan
Usai laga, Pep Guardiola menunjukkan sikap bijaksana terhadap penampilan Khusanov. Pelatih asal Spanyol tersebut menyadari bahwa sang bek muda masih dalam proses adaptasi, baik secara taktik maupun budaya, termasuk kendala bahasa. "Dia punya potensi besar, tapi bermain di Premier League adalah tantangan yang sangat berat, terutama bagi pemain muda yang baru bergabung," ujar Guardiola.
Peluang Khusanov untuk Bangkit
Meski debutnya diwarnai kesalahan, Khusanov masih memiliki banyak waktu untuk belajar dan berkembang. Dengan bimbingan Guardiola dan rekan setim seperti Ruben Dias, Nathan Ake, dan John Stones, pemain asal Uzbekistan ini diharapkan mampu mengatasi tekanan dan menunjukkan kualitasnya di masa depan.
Sebagai pemain yang dikenal memiliki kecepatan, kekuatan fisik, dan kemampuan duel udara yang baik, Khusanov diproyeksikan untuk menjadi bagian penting dalam lini pertahanan City di masa mendatang. Selain itu, pengalaman bermain di Liga Champions bersama Lens memberikan modal berharga baginya untuk menghadapi kompetisi level tinggi.
Debut Khusanov mungkin tidak berjalan sesuai harapan, tetapi perjalanan kariernya di Manchester City masih panjang. Setiap pemain muda membutuhkan waktu untuk beradaptasi, dan tantangan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi sang bek Uzbekistan. Kini, tugas Khusanov adalah membuktikan bahwa dirinya layak mengenakan seragam biru langit dan menjadi bagian dari rencana besar Manchester City.
"Premier League adalah liga paling kompetitif di dunia, dan kami yakin Khusanov akan membuktikan dirinya sebagai salah satu bek terbaik di masa depan," kata Guardiola penuh optimisme.