Stop Panik! 6 Cara Ampuh Atasi Stres Akibat Masalah Kecil
- https://store.google.com/intl/en/ideas/articles/stop-stressing/
Kesehatan, VIVA Banyuwangi – "Jangan terlalu memikirkan hal-hal kecil" pepatah ini terdengar bijak, namun kenyataannya, menerapkan nasihat ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Belajar untuk mengabaikan hal-hal kecil sangat penting untuk menjaga kesehatan mental, emosional, dan fisik kita.
Penting untuk diingat bahwa apa yang dianggap kecil"itu sangat subjektif. Jika tingkat stres Anda terasa tidak terkendali atau menyebabkan masalah seperti kecemasan atau depresi, bantuan profesional mungkin diperlukan.
Setiap hari, kita dihadapi dengan berbagai gangguan kecil. Meskipun terlihat sepele, gangguan-gangguan ini, sama seperti stres pada umumnya, memicu respons "lawan atau lari" dalam tubuh kita. Respons ini memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Jika respons ini sering diaktifkan, kadar hormon stres dalam tubuh kita akan meningkat dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Untuk mengatasi stres akibat masalah kecil, langkah pertama adalah mengidentifikasi sumber-sumber stres tersebut. Cobalah untuk merenungkan kejadian-kejadian selama seminggu terakhir. Pikirkan tentang situasi-situasi yang membuat Anda merasa tegang, seperti jantung berdebar kencang, otot menegang, atau rahang mengatup. Kemudian, cobalah untuk memahami apa yang sebenarnya mengganggu Anda. Apakah ada faktor lain yang memperburuk stres Anda, seperti kelelahan, kelaparan, atau masalah lain?
Setelah Anda memahami pemicu stres kecil Anda, terapkan tips dan strategi berikut untuk mengelola dan mengurangi dampaknya.
1. Tentukan Apa yang Bisa Kita Kendalikan
Menurut psikolog Elizabeth Lombardo, PhD, penting untuk menyadari batasan kendali kita. Terlalu banyak aspek kehidupan yang berada di luar kendali kita, seperti perilaku orang lain atau kejadian alam. Alih-alih mencoba mengendalikan hal-hal tersebut, akan lebih bijaksana jika kita fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, yaitu bagaimana kita merespons dan bersikap terhadap situasi yang ada. Dengan demikian, kita bisa menjadi lebih produktif dan mengurangi stress.
2. Lepaskan
Kita harus meluangkan waktu sejenak, menyadari apa yang membuat kita terganggu, dan kemudian dengan sadar memutuskan untuk melepaskannya. Proses ini penting karena tanpa langkah awal ini, kekesalan bisa menumpuk dan memicu perilaku negatif.
Selain itu, Welsh juga menekankan bahwa pengakuan akan adanya pilihan terkait alokasi waktu dan energi untuk suatu masalah dapat membantu kita mengelola sumber daya dengan lebih efisien, termasuk menghindari pemborosan pada hal-hal yang tidak esensial.
3. Berusahalah untuk Menjadi Lebih Sadar (Mindful)
Melatih mindfulness membantu kita untuk hadir sepenuhnya di saat ini. Praktik ini memungkinkan kita untuk sejenak berhenti dari hiruk pikuk pikiran dan mendorong kita untuk menyadari apa yang sedang kita pikirkan dan rasakan saat ini. Dengan demikian, kita dapat mengganggu aliran pikiran dan sensasi stres yang mungkin akan membanjiri kita.
Mindfulness memungkinkan kita untuk mengamati situasi secara sadar dan mengambil kendali alih-alih hanya bereaksi secara otomatis. Jika Anda merasa kesulitan dengan mindfulness (karena memang tidak datang secara alami bagi kebanyakan orang!), Anda bisa mencari bantuan kepada propesional.
4. Atur Waktu Khawatir
Salah satu cara efektif untuk mengelola kekhawatiran adalah dengan memberinya batasan waktu. Ia menyarankan untuk memilih antara satu hingga tiga menit dan selama waktu tersebut, fokuskan seluruh energi Anda pada masalah yang bersangkutan. Anda bisa menuliskannya di kertas atau sekadar memikirkannya.
Setelah waktu habis, usahakan untuk melepaskan pikiran tersebut. Jika pikiran itu kembali mengganggu, jadwalkan 'waktu khawatir' lain di kemudian hari dan ulangi prosesnya. Dengan cara ini, Anda bisa mengendalikan berapa banyak waktu dan energi mental yang Anda curahkan untuk masalah tersebut.
5. Bertindak, Bukan Bereaksi
Penting untuk mengendalikan diri saat menghadapi emosi negatif. Pertama, akui emosi yang Anda rasakan, seperti kesal, marah, atau kecewa, dan rasakan bagaimana emosi tersebut mempengaruhi tubuh Anda. Selanjutnya, ingatkan diri sendiri bahwa meskipun emosi itu normal, namun tidak membantu dalam menyelesaikan masalah.
Daripada terus berkutat dengan emosi negatif, cobalah untuk mencari solusi dengan bertanya pada diri sendiri, 'Apakah ada cara untuk mengatasi masalah ini?' Ini akan mengubah Anda dari orang yang pasif menjadi proaktif. Jika ternyata masalah tersebut tidak bisa diselesaikan, alihkan energi Anda ke kegiatan lain yang lebih positif.
6. Menulis untuk Melepaskan Emosi
Menulis jurnal bisa menjadi cara yang ampuh untuk melepaskan emosi negatif. Tuliskan semua keluhan dan kekesalan Anda, tanpa perlu khawatir tentang panjang atau waktunya. Setelah selesai, hapus atau sobek tulisan tersebut. Proses menulis tanpa rasa takut dihakimi dapat membantu Anda memproses emosi dengan lebih jujur dan efektif.
Catat setiap pemicu stres kecil di kertas terpisah, lalu memasukkannya ke dalam wadah khusus. Saat Anda memasukkannya, bayangkan Anda menyerahkan masalah tersebut kepada wadah dan melepaskannya dari pikiran Anda.
Ingatlah, kesehatan mental itu penting. Jangan biarkan stres akibat masalah kecil mengganggu kualitas hidup Anda. Dengan pengelolaan yang tepat, Anda bisa hidup lebih bahagia dan produktif. Jika solusi diatas belum cukup mengatasi masalah Anda, konsultasikan segera ke propesional. Semoga bermanfaat!