STOP! Jangan Marah ke Anak, Lakukan 6 Hal Ini Dulu!

Ilustrasi ibu yang memarahi anaknya
Sumber :
  • https://rb.gy/wxjxe2

Parenting, VIVA Banyuwangi –Pernahkah kamu merasa menyesal setelah membentak atau memarahi anak? Rasanya seperti tertusuk belati, bukan? Kamu ingin menjadi orang tua yang penuh kasih, tapi terkadang amarah lebih dulu mengambil alih. Tenang, kamu tidak sendirian! Semua orang tua pernah mengalaminya. Tapi ada cara agar kamu bisa lebih tenang dan tidak mudah marah kepada anak. Yuk, simak 6 tips berikut!

1. Tarik Napas, Hembuskan Pelan

Ketika emosi mulai naik, jangan langsung bereaksi! Ambil napas dalam-dalam, hitung sampai 10, lalu hembuskan perlahan. Cara ini akan memberikan waktu bagi otak untuk berpikir lebih jernih sebelum bertindak. Faktanya, teknik pernapasan dalam ini terbukti secara ilmiah bisa menurunkan stres dan emosi negatif.

2. Ingat, Anak Itu Sedang Belajar

Jangan berharap anak akan langsung mengerti semua aturan dan etika seperti orang dewasa. Anak adalah pembelajar alami, mereka akan melakukan kesalahan sebagai bagian dari proses tumbuh kembangnya. Alih-alih marah, coba tanyakan pada diri sendiri: "Bagaimana jika saya ada di posisi anak saya?" Dengan begitu, kamu akan lebih sabar dan memahami mereka.

3. Beri Jeda Sebelum Merespons

Saat emosi sedang memuncak, segera berikan dirimu waktu jeda. Bisa dengan pergi ke ruangan lain sebentar, meminum segelas air, atau sekadar duduk diam selama beberapa detik. Jeda ini akan membantumu merespons situasi dengan lebih bijak daripada bertindak impulsif.

4. Ubah Sudut Pandang: Fokus Pada Solusi, Bukan Masalah

Daripada terus memikirkan kenapa anak melakukan hal yang membuatmu marah, coba alihkan perhatian ke solusi. Misalnya, jika anak menumpahkan makanan, jangan langsung marah, tapi ajarkan bagaimana cara membersihkannya bersama-sama. Dengan begitu, anak belajar bertanggung jawab tanpa merasa dihukum.

5. Kenali Pemicu Amarahmu

Seringkali kita marah bukan hanya karena perilaku anak, tetapi juga karena stres, kelelahan, atau masalah pribadi lainnya. Coba renungkan, apakah kamu sedang kurang tidur? Banyak tekanan di tempat kerja? Dengan menyadari pemicunya, kamu bisa mencari solusi agar lebih siap menghadapi anak dengan kepala dingin.

6. Bangun Koneksi, Bukan Ketakutan

Anak butuh merasa dicintai dan dihargai, bukan ditakuti. Setiap kali kamu ingin marah, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah ini akan memperkuat hubungan saya dengan anak, atau justru merusaknya?" Daripada membentak, coba gunakan nada suara yang lebih tenang dan penuh kasih. Percayalah, anak akan lebih mendengarkan jika dia merasa dihargai.

Marah itu manusiawi, tetapi kita bisa mengendalikannya. Dengan menerapkan enam tips di atas, kamu tidak hanya akan menjadi orang tua yang lebih sabar, tetapi juga membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak.

Waktunya bertindak!

Mulai sekarang, coba praktikkan satu tips setiap harinya. Catat perubahannya dan rasakan bagaimana hubunganmu dengan anak menjadi lebih harmonis. Yuk, jadilah orang tua yang lebih tenang dan penuh kasih! Kamu pasti bisa!