Awas Jebakan “Dokter Google” Ini Bahaya Mendiagnosis Sendiri Gangguan Kesehatan Mental

Ilustrasi Smartphone yang dapat mengakses apa saja
Ilustrasi Smartphone yang dapat mengakses apa saja
Sumber :
  • Freepik: @freepik

Berikut beberapa bahaya nyata dari self-diagnosis kondisi kesehatan mental:

· Memperburuk Kondisi: Diagnosis yang salah dapat menunda penanganan yang tepat dan membuat gejala semakin parah.

· Meningkatkan Kecemasan dan Depresi: Terjebak dalam label diagnosis diri sendiri, meskipun tidak akurat, dapat memicu atau memperburuk rasa cemas dan depresi.

· Risiko Perilaku Berbahaya: Keyakinan yang salah terhadap kondisi mental diri sendiri dapat meningkatkan risiko perilaku berbahaya seperti menyakiti diri sendiri atau bahkan percobaan bunuh diri.

· Stres dan Kecemasan Orang Terdekat: Proses diagnosis diri sendiri juga dapat menimbulkan kekhawatiran berlebihan pada keluarga dan teman, meskipun kondisi yang sebenarnya tidak separah yang diasumsikan.

· Menghambat Pencarian Bantuan Profesional: Stigma negatif di masyarakat terkait kesehatan mental dapat diperparah oleh self-diagnosis. Orang mungkin merasa malu atau enggan mencari bantuan profesional karena merasa sudah "tahu" apa yang salah dengan diri mereka, padahal diagnosisnya belum tentu benar. Hal ini tentu saja menunda penanganan yang efektif.

Menghindari bahaya self-diagnosis sangatlah penting. Jangan pernah mencoba mendiagnosis diri sendiri atau orang terdekat Anda terkait kondisi kesehatan mental. Jika Anda atau orang yang Anda sayangi menunjukkan tanda-tanda atau gejala gangguan mental, langkah terbaik adalah segera berkonsultasi dengan ahlinya.