Tips Makan Daging Kambing dan Sapi di Hari Raya Idul Adha
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Penulis: dr Pradana SpJP dari RSUD Genteng Banyuwangi, Jawa Timur.
Manusia dibekali Allah kemampuan mencerna berbagai jenis makanan dari jenis nabati dan hewani.
Jika diperhatikan dari susunan giginya, manusia memiliki geraham yang mirip sapi dan hewan pemakan tanaman, juga memiliki gigi taring seperti singa yang memakan daging.
Begitu pula saluran cerna setelah mulut, ada enzim yang siap mencerna berbagai jenis makanan tersebut.
Dengan demikian konsumsi daging merupakan bagian dari diit yang sehat apabila dilakukan dengan benar.
Konsumsi daging per kapita di Indonesia telah mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir, namun masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.
Konsumsi daging sapi di Indonesia sekitar 2-3 kilogram, sedangkan kambing 0,7-1 kilogram per kapita per tahun.
Dibandingkan Malaysia konsumsi daging sapi sekitar 5-7 kilogram, kambing/domba sekitar 1-2 kilogram perkapita pertahun.
Mungkin masih relatif setara dengan vietnam, namun yang jelas jauh lebih rendah dibanding Singapura.
Ini disebabkan harga daging sapi, kambing/domba relatif tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan perkapita kita yang masih rendah.
Pendapatan dan konsumsi daging kita lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain di ASEAN.
Daging memiliki nutrisi penting yang tidak bisa disaingi oleh nutrisi dari bahan nabati, walaupun diit vegan dipopulerkan di negara-negara barat.
Protein berkualitas tinggi ada di daging merah, asam amino esensial yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, termasuk otak.
Ada kandungan zat besi yang lebih mudah diserap, dibandingkan zat besi dari sumber nabati.
Vitamin B12, Zinc (Seng), Asam Lemak Omega-3 mungkin tidak tergantikan oleh sumber nabati.
Studi dan penelitian pada anak-anak menunjukkan bahwa asupan protein yang cukup dan zat besi dari daging cenderung memberikan skor yang lebih tinggi dalam tes kognitif dan performa akademik.
Pada Orang Dewasa Asupan daging yang cukup dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik dan risiko lebih rendah terhadap penyakit neurodegeneratif seperti demensia.
Di sisi lain konsumsi berlebihan daging berlemak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Diet tinggi lemak jenuh dan lemak trans dari daging merah dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL hingga 10-20% pada beberapa individu.
Tapi nilai ini sebenarnya cukup kecil, karena peningkatan terbesar produksi kolesterol sebenarnya didapatkan internal dari produksi liver sendiri.
Dari penelitian didapatkan pengaruh diit maksimal 10-20% terhadap perubahan kadar kolesterol darah.
Agar konsumsi daging terutama pada hari-hari idul Adha ini tetap aman ada beberapa tip, yaitu:
1. Pilih Daging Tanpa Lemak Pilih potongan daging tanpa lemak dan hindari bagian yang mengandung banyak lemak.
Secara umum, daging kambing cenderung memiliki kandungan lemak total dan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, terutama jika dibandingkan dengan potongan daging sapi yang lebih berlemak.
Oleh karena itu, daging kambing sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dalam konteks kandungan lemak.
Warna putih di sela-sela serat daging adalah jaringan lemak, sehingga daging yang lebih berwarna merah mengandung lebih sedikit lemak
2. Batasi Daging Olahan Daging yang dicincang dan dikemas, seperti kornet dan sosis mengandung lebih tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
Tentu saja ditambah bumbu sehingga lebih tinggi natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol.
3. Kombinasi dengan Makanan Sehat Tingkatkan konsumsi sayuran, buah, biji-bijian, dan lemak sehat dalam diet. Porsi daging merah yang wajar dibatasi 3-4 kali seminggu, 85-100 gram atau kira-kira seukuran telapak tangan.
Asosiasi ahli jantung merekomendasikan tidak lebih dari 2 kali seminggu untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Konsumsi makanan yang kaya serat, kacang-kacangan, dan buah-buahan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
4. Metode Memasak yang Sehat Gunakan metode memasak seperti memanggang, mengukus, atau merebus daripada menggoreng.
Hindari penggunaan minyak atau mentega yang berlebihan.
Namun dihindari membakar atau menggoreng yang membuat terlalu gosong atau berkerak hitam, karena mungkin menyebabkan senyawa karsinogen penyebab kanker.
5. Santaplah daging kurban bersama-sama saudara dan teman.
Karena makan bersama meningkatkaan perasaan bahagia dan kesehatan mental.
Ikatan emosional dalam berbagi kebahagiaan di hari idul kurban ini saya yakin tidak ternilai, dan studi klinis mungkin akan tercengang dengan tingginya kadar hormon dopamin dan hormon bahagia yang dihasilkan.