Menyelami Gulai Ikan Asam Pedas Aceh Tamiang yang Kaya Rasa dan Sejarah

Menyelami Gulai Ikan Asam Pedas Aceh Tamiang
Sumber :
  • merah putih

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Indonesia, negeri yang kaya akan ragam kuliner, menyimpan segudang cita rasa otentik yang menggugah selera. Salah satunya adalah gulai ikan asam pedas Aceh Tamiang, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Keueng" oleh masyarakat setempat.

Hidangan ini bukan sekadar makanan, melainkan juga cerminan budaya dan sejarah yang mengakar kuat.

Aroma Rempah yang Memikat: Kenikmatan Gulai Ikan Asam Pedas

Bayangkan, sepiring gulai ikan dengan kuah berwarna kuning kemerahan, aroma rempah yang menguar, serta rasa asam pedas yang begitu menggoda selera.

Keueng Aceh Tamiang menawarkan sensasi rasa yang unik, perpaduan harmonis antara asam, pedas, dan gurih yang bercampur dengan lembutnya daging ikan.

Filosofi di Balik Sepiring Keueng

Lebih dari sekadar makanan, Keueng juga memiliki makna filosofis tersendiri.

Penggunaan asam sunti, belimbing wuluh yang dikeringkan, melambangkan kesabaran dan ketahanan dalam menghadapi kehidupan.

Proses pembuatannya yang membutuhkan waktu dan ketelitian mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi masyarakat Aceh Tamiang.

Mitos dan Legenda yang Menyelimuti Keueng

Seperti halnya kuliner tradisional lainnya, Keueng pun diwarnai dengan berbagai mitos dan legenda.

Konon, dahulu kala, Keueng hanya disajikan untuk para raja dan bangsawan sebagai hidangan istimewa.

Ada pula yang meyakini bahwa Keueng memiliki khasiat tertentu, seperti meningkatkan stamina dan vitalitas.

Sejarah dan Asal Usul Keueng Aceh Tamiang

Keueng memiliki sejarah panjang yang berkaitan erat dengan budaya maritim masyarakat Aceh Tamiang.

Sebagai daerah pesisir, hasil laut melimpah, terutama ikan, menjadi sumber pangan utama.

Keueng lahir sebagai cara mengolah ikan agar lebih tahan lama dan nikmat disantap.

Resep dan Cara Pembuatan Keueng yang Menggugah Selera

Ingin mencoba kelezatan Keueng? Berikut resep dan cara pembuatannya:

Bahan-bahan

  • 1 kg ikan laut segar (tongkol, kakap, atau jenis lainnya)
  • Asam sunti secukupnya
  • Cabe merah
  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Kunyit
  • Jahe
  • Lengkuas
  • Serai
  • Daun salam
  • Daun jeruk
  • Garam
  • Gula
  • Air
  • Minyak goreng

Cara Pembuatan

  1. Bersihkan ikan, lumuri dengan garam dan air jeruk nipis.
  2. Haluskan bumbu-bumbu (cabe merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe).
  3. Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan lengkuas, serai, daun salam, dan daun jeruk.
  4. Masukkan ikan, aduk hingga berubah warna.
  5. Tuang air secukupnya, masak hingga mendidih.
  6. Tambahkan asam sunti, garam, dan gula.
  7. Masak hingga kuah mengental dan bumbu meresap.
  8. Angkat dan sajikan.

Eksistensi Keueng di Era Modern

Meskipun zaman terus berkembang, Keueng tetap eksis dan digemari masyarakat Aceh Tamiang.

Hidangan ini dapat dengan mudah ditemukan di warung-warung makan, restoran, bahkan di rumah-rumah penduduk.

Keueng juga kerap disajikan dalam acara-acara adat dan keagamaan.