Astutik Jewelry Perkenalkan Perhiasan Mewah di Banyuwangi, Karya Homemade Berkelas Eksklusif

Owner Astutik Jewelry, Sri Astutik
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Banyuwangi kini semakin dikenal sebagai kota dengan sejuta pesona, mulai dari keindahan alam, budaya, hingga produk kreatifnya.

Yang mencuri perhatian adalah perhiasan mewah buatan tangan (homemade) yang dipamerkan dalam sebuah acara eksklusif.

Pada Senin, 21 Oktober 2024, Astutik Jewelry menggelar gathering di Villa Solong, Banyuwangi, menampilkan deretan perhiasan mewah berkelas, termasuk black diamond yang menjadi daya tarik utama bagi para pecinta kemewahan kelas atas.

Sri Astutik, pemilik Astutik Jewelry, menegaskan bahwa target pasar perhiasannya adalah wanita dengan selera khusus, mereka yang mencari kemewahan dalam bentuk perhiasan berkualitas tinggi.

 

Koleksi Astutik Jewelry yang dipamerkan di Villa Solong

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

"Target pemasaran dan penjualan adalah wanita yang memiliki selera khusus tentang kemewahan," ujar Sri Astutik, mengungkapkan fokus pasar produknya yang memang dirancang untuk kalangan eksklusif.

Perhiasan Karya Homemade dengan Sentuhan Seni

Berbeda dengan perhiasan yang diproduksi masal di pabrik, produk yang ditawarkan Astutik Jewelry memiliki keunikan tersendiri.

Setiap potongan perhiasan merupakan hasil karya tangan yang dibuat dengan ketelitian dan sentuhan seni tinggi.

"Ini hasil karya saya, merupakan homemade dan bukan buatan pabrik. Jadi memang beda dan memiliki seni yang unik dan menarik," jelas Sri Astutik yang merupakan warga asli Banyuwangi.

 

Koleksi Astutik Jewelry yang dipamerkan di Villa Solong

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

Sri Astutik mengisahkan perjalanannya membangun bisnis ini.

Ia memulai kariernya sebagai karyawan di perusahaan Jepang selama tujuh tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka usaha sendiri.

Kini, Astutik Jewelry telah memiliki reputasi yang baik di kalangan pecinta perhiasan mewah.

"Saya dulu bekerja di tempatnya orang Jepang selama 7 tahun. Sekarang saya buka usaha sendiri," ungkapnya dengan bangga.

 

Pecinta perhiasan mewah, Iman bersama keluarganya

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

Ekspansi ke Pasar Nasional

Tak hanya fokus di Banyuwangi, Sri Astutik juga sering menggelar acara serupa di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, dan Surabaya.

Hal ini menunjukkan bahwa produk Astutik Jewelry telah memiliki jangkauan pasar yang luas, terutama di kalangan wanita eksklusif yang mencari perhiasan unik dan mewah.

"Saya sering menggelar acara gathering di sejumlah kota besar lainnya. Di Bali, Jakarta, dan Surabaya," tambahnya.

Meskipun bisnis utamanya berpusat di Bali, Sri tetap menjaga koneksi erat dengan kota kelahirannya, Banyuwangi.

 

Koleksi Astutik Jewelry yang dipamerkan di Villa Solong

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

Acara yang digelar di Villa Solong ini dihadiri oleh tamu undangan yang berasal dari berbagai latar belakang, namun semuanya memiliki satu kesamaan: kecintaan terhadap perhiasan eksklusif.

"Tamu undangan disebar secara tertutup karena penikmat perhiasan mewah tersebut berasal dari kalangan eksklusif," jelas Sri Astutik, menggambarkan betapa selektifnya acara tersebut dalam memilih tamu.

Komentar Pengunjung: Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup

Seorang pengunjung gathering tersebut, Iman, warga Kecamatan Licin, Banyuwangi, memberikan komentarnya tentang perhiasan yang dipamerkan.

Ia mengaku bahwa meskipun bukan kolektor berat, ia menikmati hadirnya perhiasan mewah tersebut.

Sri Astutik, Owner Astutik Jewelry

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

"Saya suka karena percaya diri saat ketemu klien," ujar Iman, yang bekerja di dunia bisnis dan kerap bertemu dengan banyak orang.

Meskipun tidak terlalu fanatik dalam mengoleksi perhiasan, Iman tetap menyukai perhiasan mewah dan terkadang membeli produk yang sesuai dengan seleranya.

"Bukan penikmat berat, tapi suka saja. Jika ada yang cocok, langsung beli saja. Tidak terlalu memburu gitu," ungkapnya dengan santai.

Hal ini menunjukkan bahwa perhiasan tidak hanya menjadi simbol status, tetapi juga bagian dari gaya hidup yang memberikan kepercayaan diri bagi penggunanya.

Gathering Astutik jewelry di villa solong

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Pesona Banyuwangi dalam Industri Kreatif

Acara seperti gathering Astutik Jewelry ini turut berkontribusi dalam memperkuat citra Banyuwangi sebagai kota kreatif yang mampu menampilkan berbagai produk lokal berkualitas tinggi.

Selain terkenal dengan destinasi wisata seperti Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah, Banyuwangi juga mulai dikenal sebagai kota penghasil produk kreatif, salah satunya adalah perhiasan mewah buatan tangan.

Dengan semakin banyaknya acara yang digelar di kota ini, Banyuwangi terus berkembang sebagai pusat kegiatan kreatif dan budaya di Indonesia.

Sri Astutik juga menambahkan bahwa ia berharap bisa terus mengembangkan usahanya dan memperluas pasar hingga ke luar negeri.

"Saya ingin produk perhiasan saya bisa dikenal di kancah internasional, agar seni handmade Indonesia juga semakin diapresiasi," pungkasnya.

Dengan semakin banyaknya produk lokal berkualitas tinggi yang muncul di Banyuwangi, tak dapat dipungkiri bahwa kota ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri kreatif yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional.

Kehadiran Astutik Jewelry dan acara gathering eksklusif seperti ini menjadi langkah nyata untuk mewujudkan impian tersebut.

Astutik Jewelry berhasil memposisikan dirinya sebagai produsen perhiasan eksklusif di Indonesia dengan keunikan karya homemade yang memiliki nilai seni tinggi.

Dengan strategi pemasaran yang menargetkan kalangan eksklusif dan acara gathering tertutup, Astutik Jewelry semakin memperkuat citra Banyuwangi sebagai kota kreatif dan berpotensi dalam industri perhiasan mewah.

Pengalaman dan dedikasi Sri Astutik dalam merintis bisnisnya menjadi inspirasi bagi para pengusaha kreatif lainnya.