Lomba Gerak Jalan di Banyuwangi Diwarnai Aksi Kericuhan Penonton dan Peserta

Tangkapan layar video amatir tersebar di medsos
Sumber :
  • Moh. Hasbi/Viva Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Pelaksanan perlombaan gerak jalan dalam rangka memperingati bulan Agustusan kelas umum dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berlangsung diwarnai aksi kisruh yang diduga dipicu karena salah faham peserta dan penonton, Sabtu (12/08/2023).

Kericuhan terjadi di Jalan Raya Rogojampi, tepatnya di depan Supermarket Bares. Video amatir kegaduhan saat gerak jalan ini beredar luas di media sosial.

Dari beberapa video yang beredar, tampak ada dua kubu yang terlibat kericuhan. Yakni peserta gerak jalan berseteru dengan penonton saat kegiatan berlangsung.

Yang mana sekelompok orang berpakaian hitam dari pihak penonton menghujani peserta gerak jalan dengan batu kerikil. Sontak massa yang merasa terserang berhamburan melarikan diri.

Sementara warga yang melihat gerak jalan di sekitar lokasi kericuhan terlihat ikut tegang. Aksi tersebut langsung dilerai oleh warga dan pihak kepolisian yang bertugas di sekitar TKP.

Kapolsek Rogojampi Kompol Imron membenarkan jika telah terjadi kericuhan saat acara lomba gerak jalan semarak Agustusan.

Pihak kepolisian telah memintai keterangan saksi di TKP. Kericuhan itu ditengarai adanya kesalahpahaman antara peserta gerak jalan dan penonton.

"Tadi memang pada saat gerak jalan umum di Kecamatan Rogojampi ada kesalahpahaman, antara peserta dan penonton. Tepatnya di depan Supermarket Bares," kata Imron saat dikonfirmasi Banyuwangi.viva.co.id, Sabtu (12/08/2023) malam.

Kompol Imron menyebut, kesalahpahaman berawal saat pihak peserta merasa ada yang melempari dengan batu kerikil dari arah penonton.

"Sedangkan dari pihak penonton mengaku tidak ada yang melempar batu. Akhirnya, terjadilah kericuhan," cetusnya.

Polisi, kata Imron, langsung melerai aksi ricuh tersebut. Kedua belah pihak yang terlibat saat itu juga diberi pemahaman.

"Tidak sampai terjadi adanya kekerasan fisik. Kedua belah pihak sama-sama menyadari, akhirnya tidak ada masalah. Sehingga sepakat damai, kegiatan tetap berlanjut," tuturnya.

Kapolsek menduga, pemicu kericuhan itu ditengarai ada pihak ketiga atau provokator yang menginginkan situasi tidak kondusif menggunakan momen kegiatan Agustusan.

Oleh karenanya, warga diminta jangan mudah terprovokasi. Ia turut mengajak warga agar bersama menjaga kamtibmas aman dan kondusif.

Sebagai langkah antisipasi kejadian serupa tidak terulang, Imron mengaku akan lebih meningkatkan pengamanan.

"Kita tingkatkan lagi pengamanan sebagai langkah antisipasi. Dimana ada kantong penonton, disitu anggota kita tempatkan," tegasnya.