Dua Rumah Ambruk di Pasuruan, Balita Tertimpa Reruntuhan Saat Tidur Nyenyak

Rumah ambruk, balita dan anak jadi korban
Sumber :
  • Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi

Baik Syafiuddin maupun Subur mengakui bahwa kondisi rumah mereka sudah lama rapuh akibat faktor usia bangunan dan hujan yang terus mengguyur dalam beberapa waktu terakhir. Keduanya berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih kepada warga yang memiliki rumah tidak layak huni. "Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah, karena biaya perbaikan rumah cukup besar dan kami tidak mampu," ujar Subur.

Harapan Bantuan dari Pemerintah

Kejadian ini kembali menyoroti kondisi rumah-rumah warga di daerah yang belum layak huni. Hujan deras yang sering turun belakangan ini semakin memperburuk keadaan bangunan yang sudah tua dan lapuk. Pemerintah daerah diharapkan lebih proaktif dalam memberikan bantuan berupa perbaikan rumah atau program renovasi rumah layak huni.

Sementara itu, warga sekitar pun diminta untuk lebih waspada, terutama jika melihat tanda-tanda kerusakan pada bangunan rumah. Tidak hanya itu, penting bagi pemilik rumah untuk rutin memeriksa kondisi atap, dinding, dan struktur bangunan lainnya guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Dua rumah ambruk di Pasuruan ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya perawatan rumah, terutama di musim penghujan. Insiden yang menimpa balita Raka Ramadhan juga mengundang simpati banyak pihak, mengingat anak sekecil itu harus mengalami musibah yang cukup serius.

Diharapkan, pemerintah segera turun tangan untuk membantu keluarga yang terdampak dan mengupayakan solusi terbaik. Kejadian ini juga menjadi momentum bagi masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan hunian yang aman dan layak.