Pernikahan Dini, Suami Bakar Istri Hidup-hidup
- Viva.co.id
Sumatra Utara, VIVA Banyuwangi - ANH (16) Istri yang dibakar hidup-hidup oleh suaminya berinisial B (17) di Jalan Sei Bilah, Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dirujuk dari RSUD Tanjung Pura, Kabupaten Langkat ke RSUPH Adam Malik Kota Medan.
Kondisi memperihatinkan dengan luka parah, membuat korban harus dirujuk, ke rumah sakit memiliki fasilitas lebih baik di Kota Medan.
"Pasien itu kami rujuk ke RSUP Haji Adam Malik," ucap Humas RSUD Tanjungpura, Rina, Sabtu 7 Oktober 2023. Sayangnya, ia tidak dapat membeberkan kondisi korban terkini hingga akhirnya harus dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
"Tidak bisa itu kami beritahu, konfirmasi lanjut ke RSUP Adam Malik saja," katanya.
Informasi yang diperoleh, korban mengalami luka serius di sekujur tubuhnya usai dibakar suaminya dengan menggunakan bensin. Salah satu luka serius itu pada bagian wajah korban yang terbakar sekitar 45 persen.
"Informasi yang diperoleh dari perawat RSUD Tanjungpura, luka bakar yang parah pada bagian wajah, sekitar 45 persen terbakar," ujar salah seorang pendamping UPTD PPA Langkat yang namanya tak ingin disebutkan.
Untuk diketahui, antara pelaku dan korban merupakan pasangan suami istri anak di bawah umur. Kemudian, dinyatakan menikah secara siri. Usia mereka yang masih seumur jagung itu sudah menikah, menjadi pertanyaan.
Meski begitu, mereka sudah dikaruniai seorang anak berjenis kelamin laki. Keduanya terpaksa dinikahkan siri akibat dampak lingkungan ataupun prilaku perbuatan masing-masing.
Namun, tak semua nikah muda berlangsung lama. Kebanyakan di pertengahan jalan pasangan suami istri (pasutri) sudah bercerai atau kembali menjalani hidup masing-masing.
Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan menjelaskan, nikah siri bukan hal langka terjadi di Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Kehidupan keluarga di Jalan Sei Bilah itu mayoritas nelayan. Korban dan pelaku masih di bawah umur, makanya mereka nikah siri," ucap Iqbal.
Iqbal menyatakan bahwa banyak warganya pecandu narkotika jenis sabu. "Biasa itu, di daerah Sei Bilah itu memang gitu. Daerah Sei Bilah itu sudah bolak-balik kami bersama Polsek Brandan nangkap warga yang terlibat narkoba," sebut Iqbal.
Namun sebaliknya, kata Iqbal, masyarakat tidak mendukung penindakan. "Kami pernah dikepung masyarakat saat salah satu keluarganya yang terlibat narkoba mau dibawa polisi," katanya.