Kisah Inspiratif Sumardi, Pria Asal Madura: Manfaat Positif Mendaftar Sebagai Peserta JKN Sejak Dini

Sumardi, Peserta JKN di BPJS Banyuwangi
Sumber :
  • Dok. BPJS Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Sumardi, pria kelahiran Banyuwangi yang berasal dari Madura, telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014. Sejak awal kemunculan program JKN dari BPJS Kesehatan, Sumardi dengan tekun mempelajarinya secara mandiri, memahami sistem gotong royong, dan rajin mengikuti perkembangannya. Dengan dukungan penuh sang istri, Sumardi mantap mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai peserta JKN di BPJS Kesehatan Banyuwangi.

Keputusan Sumardi tepat. JKN terbukti sangat membantu dalam perawatan kesehatannya, terutama untuk penyakit diabetes dan pengapuran yang dideritanya. Penyakit kencing manis yang telah diidapnya selama 13 tahun terakhir bahkan berdampak pada penglihatannya.

"Saya merasa beruntung jadi peserta JKN, karena ini sangat membantu saya dalam berobat secara maksimal. Jika tidak ikut JKN, mungkin saya sudah tidak bisa bertahan hidup seperti teman-teman seusia saya. Saya tahu umur ada di tangan Allah, namun saya yakin 99% saya bisa sembuh, 1%-nya saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Sumardi dengan penuh keyakinan.

Selama enam bulan terakhir, penyakit pengapuran yang dideritanya semakin terasa, berhubungan erat dengan diabetes yang diidapnya. Sejak terdaftar sebagai peserta JKN, Sumardi telah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak enam kali. Perawatan pertama di RS Al Huda akibat keracunan makanan, sementara lima kali berikutnya di RSUD Genteng.

Kini, Sumardi tinggal di Desa Klontang, Kabupaten Banyuwangi. Sebelumnya, Sumardi merantau di Bali selama 42 tahun untuk berjualan sate. Setelah kembali ke Banyuwangi, Sumardi membantu istrinya berjualan baju dan membuka kios di rumah.

“Saya sudah sangat terbantu oleh JKN, saya berupaya menjadi peserta JKN yang baik juga. Besok saya akan dioperasi prostat, ini adalah salah satu ikhtiar saya melalui medis. Sebelumnya saya menjalani perawatan dengan obat-obatan, namun karena menurut dokter obat sudah tidak efektif, operasi ini menjadi pilihan,” ujar Sumardi.

Fasilitas JKN telah banyak membantu Sumardi dalam mengatasi berbagai penyakitnya, meliputi diabetes, gangguan saluran kemih, dan gangguan penglihatan. Sumardi bahkan pernah dirujuk ke Surabaya untuk pengobatan mata, menjalani tiga kali operasi, serta perawatan laser pada mata kiri dan kanan. Selain itu, Sumardi juga menjalani operasi untuk mengatasi glaukoma dan katarak. Glaukoma, penyakit mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf optik akibat tekanan tinggi di dalam bola mata, dapat menyebabkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, deteksi dan pengobatan dini sangatlah penting.

“Jika saya tidak bisa sembuh sampai batas umur saya, itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Saya selalu bersabar dalam menjalani perawatan dan pengobatan, saya ikuti seluruh proses alur pelayanan kesehatan. Meski telah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak enam kali,  saya tidak pernah membeli obat atau membayar biaya obat, karena semua obat yang diperlukan telah disediakan secara gratis oleh rumah sakit. Saya sangat bersyukur karena saya terbantu sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan," tambah Sumardi.

Salah satu tujuan hidup Sumardi adalah menjadi manusia yang panjang umur dan berguna bagi orang lain. Karena itulah, Sumardi sangat disiplin membayar iuran JKN secara rutin setiap bulan melalui anaknya. Meskipun kini kondisi tubuhnya terbatas akibat pengapuran dan gangguan penglihatan, Sumardi tetap optimis. Kepada masyarakat Indonesia, Sumardi memohon doa agar operasi prostat yang akan dijalaninya berjalan lancar dan proses pengobatannya sukses.

"Bagi saya, hidup harus dipertahankan, dan saya akan terus berusaha. Saya hidup bersama istri, dan saya selalu ingin tahu lebih banyak. Saya tidak mudah menyerah," tutup Sumardi dengan penuh semangat