Harga Cabai Rawit di Banyuwangi Meroket, Warga dan Pedagang Kecil Mengeluh

Cabe rawit
Sumber :
  • Roni Subhan/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kenaikan harga cabai rawit di Banyuwangi kembali membuat warga resah. Harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp 70.000 per kilogram kini melonjak tajam hingga menembus Rp 100.000 per kilogram di pasar-pasar tradisional. Kondisi ini semakin mempersulit masyarakat, terutama menjelang bulan puasa. 

Cuaca ekstrem menjadi salah satu faktor utama yang memicu lonjakan harga ini. Hujan berkepanjangan telah menyebabkan banyak tanaman cabai gagal panen, sehingga pasokan berkurang drastis. Selain itu, banyak petani yang terpaksa menggeser musim tanam mereka karena kondisi cuaca yang tidak menentu, yang berujung pada penurunan produksi. 

Dampak dari kenaikan harga ini sangat dirasakan oleh warga dan pedagang kecil. Ita, seorang warga Desa Tampo, mengaku terkejut saat mendapati harga cabai di Pasar Benculuk sudah menyentuh Rp 100.000 per kilogram. 

"Tadi saya beli cabai di pasar, harganya sudah Rp 100.000. Ini belum bulan puasa, tapi harga sudah naik. Sedih saya, bukan hanya cabai rawit, bawang merah dan bahan lainnya juga ikut naik, meskipun tidak setinggi cabai rawit," keluh Ita. 

Pedagang kecil pun ikut merasakan dampaknya. Mereka harus menyesuaikan takaran cabai dalam produk mereka agar tetap mendapat keuntungan tanpa memberatkan pelanggan. 

Kenaikan harga cabai ini bukan hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih luas dalam sektor pertanian Indonesia. Cuaca ekstrem dan perubahan iklim terus menjadi ancaman bagi kestabilan produksi pangan, yang pada akhirnya berdampak pada harga kebutuhan pokok di pasaran.