Petani Bongkoran Wongsorejo Siap Dukung Program Ketahanan Pangan, Petani: Hasil Jagung Kami Melimpah
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Program ketahanan pangan melalui tanaman jagung dari Pemerintah Pusat mendapat dukungan penuh dari kalangan petani. Bahkan petani siap untuk melakukan swasembada jagung dengan melakukan peningkatan produksi panen jagung.
Seperti yang dilakukan Yatno Subandio, seorang petani jagung yang menyambut baik program ketahanan pangan Pemerintah dengan tanaman jagung.
Warga Kampung Bokoran, Dusun Karangrejo Selatan, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini semakin semangat menanam jagung di ladang yang dikelolanya.
Di lahan yang tidak terlalu luas ini, Yatno menanam jagung sebagai tanaman utama untuk menopang perekonomian keluarga.
“Saya sebagian besar petani di Kampung Bokoran berprofesi sebagai petani. Jagung menjadi tanaman utama kami,” ujar Yatno Subandio. Kamis, 27 Februari 2025.
Bagi kampung yang dihunu sekitar 230 kk tersebut, tanaman jagung menjadi budidaya utama karena mengelola lahan pertanian tadah hujan.
“Mulai dari nenek moyang kami serta orang tua kami. Ya tanaman jagung ini yang sudah biasa dilakukan secara turun temurun,” tutur Yatno pada Banyuwangi.viva.co.id.
Kampanye program ketahanan pangan pemerintah terkait tanaman jagung, juga mendapatkan respon positif dari petani di Kampung Bongkoran.
“Kami dulu pernah bisa swasembada jagung dan bisa eksport. Kami ingin mendukung program pemerintah dengan bisa swasembada jagung lagi,” kata Yatno dikediamannya.
Selain jagung, petani di Kampung Bongkoran juga menanam komoditi lain untuk menambah perekonomian keluarga.
“Petani di Kampung Bongkoran, kadangkala juga menanam buah melon dan blewah. Harga jualnya juga cukup bagus,” jelas Yatno.
Tingginya komoditi jagung di Kampung Bongkoran ternyata juga dibenarkan Kepala Dusun Karangrejo Selatan Solihin saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.
“Bukan hanya Kampung Bongkoran, seluruh Dusun Karangrejo Selatan juga bagus hasil panen jagungnya,” tandas Kadus Solihin.
Komoditi jagung dianggap paling tepat ditanam pada lahan minim pasokan air dan mengandalkan curah hujan.
Tanaman jagung sendiri memiliki karakter tidak terlalu banyak membutuhkan pasokan air untuk menjaga kualitas panennya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Wongsorejo, Yoyok Iwandani belum memberikan respon dan mengabaikan permintaan tanggapan dari Banyuwangi.viva.co.id. melalui chat WA.