Festival Kuliner Pandalungan 2025 Jember Resmi Dibuka di Momen Romadhon
- Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi
"Kami ingin festival ini tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga momentum untuk meningkatkan daya saing produk kuliner Jember. Pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan seperti ini agar UMKM semakin maju," jelasnya.
Direktur Polije, Saiful Anwar, menegaskan bahwa FKP merupakan bagian dari metode Project-Based Learning (PBL) di Jurusan Bahasa, Komunikasi, dan Pariwisata (BKP). Kegiatan ini juga bertujuan memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) pendidikan tinggi, dengan melibatkan mahasiswa dari program studi Destinasi Pariwisata (Despar) dan Produksi Media (Promed).
"FKP adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Polije tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam dunia industri. Mereka merancang acara, mengelola komunikasi bisnis, dan menjalankan strategi pemasaran. Ini adalah pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka," ujar Saiful Anwar.
Ia juga menambahkan bahwa festival ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengenalkan potensi pariwisata dan kuliner Jember.
"Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi lulusan yang siap kerja, tetapi juga inovator yang mampu menciptakan peluang usaha baru di bidang pariwisata dan kuliner. Ini adalah bagian dari visi Polije untuk mencetak wirausaha muda yang kompetitif," jelasnya.
Festival tahun ini menghadirkan sekitar 30 stand, terdiri dari 25 stand naungan Lembaga Pemberdayaan UMKM Muhammadiyah Jember, 1 stand promosi Jurusan BKP, serta beberapa stand dari Prodi Destinasi Pariwisata dan Produksi Media. Berbagai kuliner khas seperti telur petis, rawon pecel, soto ambengan, suwar-suwir, hingga minuman tradisional seperti Bir Pletok dan Wedang Uwuh turut memeriahkan acara.
Selain menikmati kuliner, pengunjung juga dapat mengikuti 9 jenis perlombaan dan aktivitas, seperti lomba tahfidz, mewarnai, fashion show anak dan remaja, cooking class for kids, lomba video kreasi masakan, Mobile Legends, PES Console, Pound Fit, dan fashion show remaja.