KSP BMT Kejar Kreditur Bermasalah
- Dovalent Vandeva Derico Laksana
Banyuwangi – Belum cairnya dana nasabah hingga lebih dari 1,2M membuat pihak KSP BMT melakukan banyak hal. Kali ini, kreditur bermasalah yang diduga ikut memicu permasalahan ini dikejar.
Langkah penanganan tidak cairnya dana nasabah yang mencapai lebih dari 1,2M terus dilakukan pihak KSP BMT.
Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan guna mencari titik pangkal dari permasalahan keuangan yang dialami KSP BMT yang berada di Desa Bajulmati Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tersebut.
Baca Juga : IKSASS : KSP BMT di Bajulmati tidak ada Kaitannya dengan Ponpes Sukorejo
"Pihak pengawas telah meminta data yang kami punya untuk diperiksa serta dilakukan cek dan cross cek oleh mereka," ujar Sauqi Administrasi KSP BMT saat ditemui banyuwangi.viva.co.id di kantornya.
Sauqi menambahkan, data yang diminta pengawas terkait data dana nasabah yang belum cair dan data kreditur bermasalah yang tidak memenuhi segala kewajibannya.
"Data tersebut akan digunakan oleh pengawas sebagai dasar untuk mengambil langkah langkah cepat penanganan masalah keuangan tersebut," tambah Sauqi.
Baca Juga : IKSASS : KSP BMT di Bajulmati tidak ada Kaitannya dengan Ponpes Sukorejo
Hal senada juga disampaikan Penanggung Jawab KSP BMT di Desa Bajulmati Siti Yunda terkait rencana penagihan kredit macet tersebut.
"Kami akan tagih semua kreditur yang belum memenuhi kewajibannya untuk membayar segera segala hutang pada kami," ungkap Yunda.
Beberapa pihak lain yang diduga ikut memicu munculnya permasalahan ini juga akan dimintai tanggung jawab oleh manajemen KSP BMT sendiri.
Sedangkan Bendahara Iksass Sub Rayon Wongsorejo, H Muhammad Nur Faizin mengungkapkan adanya keterlibatan mantan pegawai KSP BMT yang diduga melakukan penggelapan dana nasabah.
Baca Juga : IKSASS : KSP BMT di Bajulmati tidak ada Kaitannya dengan Ponpes Sukorejo
"Ada dana yang dibawa kabur sekitar lebih dari 70 juta ke kota bahkan ke luar negeri oleh mantan karyawan pada akhir tahun lalu," ungkap Bendahara IKSASS Sub Rayon Wongsorejo tersebut.
Dalam melakukan aksinya, pelaku tidak menyetorkan uang tersebut pada manajemen pusat tapi justru menggunakannya untuk kepentingan pribadi dan hanya menyetorkan laporan tertulis tanpa ada uang tunai.