Setahun Lato-lato Serang Sapi di Bondowoso, Stok Vaksin Semakin Menipis

Ilustrasi peternakan sapi
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Bondowoso, VIVA Banyuwangi – Penyakit lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD) terus menyerang ternak sapi di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur selama setahun terakhir. Dinas terkait terus berupaya keras menekan penyebarannya namun stok vaksin LSD terus menipis. Kendati laporan lato-lato terus bermunculan, LSD belum dinyatakan sebagai Kejadian Luas Biasa (KLB).

Menurut Subkoordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bondowoso, drh Edi Poernomo. Penanganan secara intensif pada LSD terus dilakukan sejak pertama kali penyakit ini dilaporkan pada bulan Mei 2023.

 

“Belum dianggap sebagai KLB karena penyaluran vaksin ke setiap daerah masih minim. Berbeda dengan penyakit mulut dan kuku,” ujar Edi Poernomo saat dihubungi Jurnalis.

 

Namun karena lato-lato sudah dilaporkan sejak tahun 2023, kini stok vaksin semakin menipis hingga upaya pencegahan tidak berjalan secara optimal.

 

“Kalau vaksin masih terbatas karena penyakit LSD masih terbilang baru. Laporan (lato-lato) juga masih minim,” tutur Subkoordinator Kesmavet Disnakan Bondowoso ini.

 

Upaya penambahan stok vaksin LSD terus dilakukan dengan mengajukan penambahan stok vaksin pada Pemprov Jatim.

 

“Dari Pemerintah hanya berupa vaksin. Selebihnya, seperti vitamin dan obat lainnya kami support sesuai dengan stok yang ada,” kata Edi

 

Penyakit LSD atau lato-lato ini pertama kali dilaporkan pada Mei 2023 yang menyerang sapi milik warga.

 

Berdasarkan laporan, sedikitnya ada 364 ekor sapi yang terpapar LSD. Lokasinya tersebar di 16 Kecamatan di seluruh Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.

 

Dikutip dari laman BPS Jatim, Kabupaten Bondowoso memiliki populasi sapi potong hingga 234.300 ribu ekor sapi pada tahun 2020.

 

“Kami himbau pada Masyarakat agar segera melapor jika ditemukan kasus baru terkait LSD. Dengan penanganan cepat, sapi pasti sembuh,” jelas Edi.

 

Sapi yang menjadi korban serangan penyakit lato-lato akan mengalami benjolan luka, demam, penurunan produksi susu dan leleran hidungnya.

 

Penyakit lato-lato juga bisa diantisipasi warga dengan cara menjaga kebersihan kandang sapi hingga tidak mudah menjadi sarang penyakit.