Harga Beras Naik Ugal-ugalan, Diprediksi hingga Maret
- VIVA.CO.ID/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Harga beras di Banyuwangi terus mengalami kenaikan, dari harga normal di kisaran Rp 13 ribu, sudah beberapa waktu belakangan naik di harga Rp 16.400,- perkilogram.
“Panen diperkirakan mundur sehingga supply and demand tidak imbang,” terang Kepala Bulog Cabang Wilayah Banyuwangi, Harisun pada Banyuwangi.viva.co.id soal penyebab kenaikan harga.
Lanjutnya, mundurnya waktu panen mengakibatkan suplai beras dari petani berkurang yang otomatis berpengaruh pada ketersediaan beras.
Naiknya harga beras diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga panen raya pada bulan Maret.
“Maret minggu ke-2 diprediksi gabah sudah mulai turun,” ujar Harisun.
Tambahnya, panen raya diharapkan dapat menambah produksi dan ketersediaan beras yang berpengaruh pada stabilisasi harga.
Untuk diketahui, sebelumnya kenaikan beras telah terjadi di Pasar Banyuwangi secara bertahap di kisaran Rp 1000 sampai Rp 1.500,- perharinya pada pertengahan Februari.
Kenaikan harga beras berpengaruh besar pada penurunan penjualan yang dialami para pedagang.
“Beras saya belum terjual selama 10 hari lebih, biasanya 5 sak beras hanya butuh 2 hari sudah habis,” kata pedagang beras, Inayah pada Selasa, 13 Februari 2024.
Namun demikian, saat dilakukan pemantauan kembali, harga beras saat ini masih tetap berada di kisaran Rp 16.400,- perkilogram, sama seperti sebelumnya.