Pengusaha Kuliner Putar Strategi Imbas Melambungnya Harga Bumbu di Pasaran

- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Terus melambungnya harga bumbu dapur di pasaran berpengaruh tak hanya kepada rumah tangga, melainkan juga pengusaha yang bergelut di bidang kuliner.
Seperti yang dialami pengusaha kuliner seblak Kedai Teh Mimi yang berada di Pasar Galekan Desa Bajulmati Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi, yang mengaku harus putar strategi agar tetap mendulang laba.
“Harus pintar-pintar olahraga strategi karena semua harga naik,” kata pemilik kedai Teh Mimi, Mimi Eva pada Banyuwangi.viva.co.id.
Kenaikan yang terjadi tak hanya di bumbu utama seblak seperti kencur, bawang merah dan barang putih, melainkan juga pada telur, sayuran hingga toping seblak.
“Sawi dari yang sebelumnya satu ikat Rp 2 ribu, sekarang Rp 3.500,” ungkap Mimi.
Harga bahan-bahan disebutnya telah naik turun sejak akhir tahun 2023, namun dalam 3 minggu terakhir kenaikan harga terus terjadi tanpa turun.
Sehingga kemudian ia mengaku terpaksa menaikkan harga seblak dari yang sebelumnya Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu per porsi untuk menutupi mahalnya harga bahan dan biaya produksi.