Diaspora Banyuwangi Berkumpul, Siap Pasarkan Wisata Blambangan ke Pentas Dunia
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Arief mencontohkan Bali. Ketika wisata di pulau dewata itu tumbuh, terjadi peningkatan komoditas perdagangan dan investasi berbagai lini.
Walaupun Bali tidak mampu memproduksi komoditas dagang sendiri, tapi banyak suplai yang berasal dari luar daerah.
“Hal tersebut menaikkan pendapatan perkapita penduduknya. Karena tourism ini people to people (orang ke orang),” imbuhnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sendiri mengamini gagasan para diaspora untuk mengembangkan wisata Banyuwangi ke level global.
Menurutnya, Pemkab Banyuwangi telah berusaha keras untuk bisa bersaing di kancah internasional.
“Ada sejumlah pengakuan internasional yang telah berhasil diraih. Di antaranya Banyuwangi telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Ini menasbihkan Banyuwangi di kancah dunia,” jelas Ipuk.
Bandara Internasional Banyuwangi juga baru saja mendapatkan penghargaan arsitektur Aga Khan Award yang bertaraf internasional.