PJ Bupati Bondowoso Sibuk Serap Aspirasi Petani, DPRD Nilai Tak Ada Program Prioritas Terealisasi
- Zainul Muhaimin/ VIVA Banyuwangi
Bondowoso, VIVA Banyuwangi –Penjabat (PJ) Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto akhir-akhir ini sibuk turun ke desa-desa guna melakukan serap aspirasi yang dikemas dengan acara A Beg Rembeg.
Namun sayang, kesibukan PJ Bupati Bondowoso dengan acara A Beg Rembeg justru mengorbankan program daerah berupa infrastruktur yang sudah direncanakan pada Tahun 2024, seperti serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 nyaris rendah.
Ketua Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso, Sutriyono mengungkapkan, hingga bulan 5 hampir tidak ada satupun program prioritas yang direalisasikan.
"Program infrastruktur yang sudah direncanakan tahun 2023 lalu mestinya sudah direalisasikan. Tapi sampai bulan Mei ini belum ada satupun program infrastruktur yang direalisasikan," ungkap Sutriyono pada Banyuwangi.viva.co.id, Kamis 16 Mei 2024.
Sutriyono menilai, seharusnya di bulan 5 ini sudah banyak proyek infrastruktur yang sudah bisa dilaksanakan, seperti perbaikan jalan.
"Sesuai yang telah direncanakan sejak 2023," imbuh Sutriyono.
Padahal, di eksekutif sudah ada jadwalnya, dari triwulan 1 sampai 2 sudah ada target yang terealisasikan.
"Pada perencanaan anggaran 2024, Komisi 3 bersama Bappeda, BSBK, Perkim dan Disparporahub sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran infrastruktur prioritas. Tapi hingga menginjak pertengahan tahun 2024 belum satupun program infrastruktur yang dijalankan," sesal Sutriyono.
Menurut Sutriyono, hari ini sudah bukan waktunya serap aspirasi, tapi saatnya merealisasikan program yang telah direncanakan 2023. Apalagi saat ini bukan musim perencanaan.
"Kami tidak papah apa itu regulasinya kegiatan serap aspirasi eksekutif itu. Padahal di eksekutif soal perencanaan pembangunan sudah ada undang-undang sistem perencanaan nasional dan daerah, di sana sudah ada jalurnya, mulai Musrembang Desa, Musrembang Kecamatan, dan Musrembag Kabupaten. Kalau DPRD itu ada yang namanya Reses atau serap aspirasi dengan masyarakat," ujar Sutriyono.
Sutriyono menuturkan, saat ini masyarakat banyak mengeluhkan jalan yang rusak.
Masyarakat juga mendesak agar segera diperbaiki, mengingat program prioritas seperti infrastruktur jalan, rumah tidak layak huni, saluran irigasi dan lain sebagainya menjadi kebutuhan rakyat dikeluhkan selama ini.
"Tapi hingga kini, faktanya masih banyak jalan rusak belum diaspal. Seperti di jalan ruas, Kabupaten, jalan ruas Kecamatan dan wilayah pinggiran," tutup Sutriyono.