Ini Dia Daftar Desa Rawan Kekeringan Menurut BPBD Bondowoso
- Istimewa/ Viva Banyuwangi
Bondowoso, VIVA Banyuwangi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) mulai mengantisipasi kekeringan yang biasa terjadi di sejumlah daerah di Bondowoso.
Kepala BPBD Bondowoso Sigit Purnomo, melalui Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Bondowoso, Yuliono Triandana mengatakan, pihaknya telah memetakan beberapa daerah yang rawan terjadi kekeringan.
"Karena dengan analisa seperti itu, antisipasi penanganan bisa dipersiapkan lebih dini," ungkap Yuliono, Jum'at 7 Juni 2024.
Selain analisis kondisi saat ini, kajian risiko bencana Kabupaten Bondowoso pada tahun 2023, yang akan diperbaharui 2025 tetap menjadi acuan.
"Kajian ini tentu masih sangat relevan. Kekeringan yang dibahas pada kajian ini adalah kekeringan meteorologi. Yaitu kondisi berkurangnya curah hujan di bawah normal," tutur Yuliono.
Metode penentuan kekeringan yang dilakukan adalah dengan metode Standardized Precipitation Index (SPI) yang menggunakan data curah hujan selama 3 bulanan.
Data tersebut, menghasilkan indeks kekeringan berdasarkan frekuensi bulan kering.
Untuk Bondowoso sendiri, terdapat sejumlah daerah yang rawan mengalami kekeringan.
Yuliono mengungkapkan, setidaknya ada 21 desa di 14 kecamatan yang rawan mengalami kekeringan.
"Ada Desa Pakuwesi, Pecalongan, Cermee, Kalitapen, Klabang, Badean, Wonosari (Kecamatan Grujugan), Penanggungan, Sukokerto, Sulek, Sumbergading, Pakisan, Maskuning Wetan, Kejayan, Tarum, Wonosari, Walidono, Toal, Jatisari, Sumberdumpyang, dan Selolembu," terang Yuliono.
Di sisi lain, mengacu pada peristiwa kekeringan tahun 2023, ada sekitar 22 desa yang tersebar di 10 kecamatan di Bondowoso yang mengalami kekeringan.
Namun, Yuliono mengatakan BPBD telah mempersiapkan antisipasi kekeringan dengan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bondowoso untuk menyuplai air bersih.
"Kami memang dalam dropping air bersih bekerja sama dengan PDAM. Selain itu kami jika memungkinkan membangun sumur bor seperti tahun lalu," pungkas Yuliono.