Mengisi Liburan Dengan Balap Sepeda Tanpa Sadel, Cek Keseruannya

Aksi balap sepeda tanpa sadel dimulai
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Memasuki musim liburan seperti ini acap kali diisi dengan berlibur ke objek wisata atau pergi keluar kota. Namun ada hal yang juga menarik bagi kalangan anak, balap sepeda tanpa sadel.

Satu, dua, Tiga. Hitungan dimulai tanda balap sepeda oleh kalangan anak remaja ini dimulai.

Pembalap sepeda tanpa sadel persiapan

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Sekilas tidak ada yang beda dengan balap sepeda yang biasa dilakukan oleh kalangan anak lainnya.

Namun jika diperhatikan lebih, sepeda yang digunakan kalangan anak ini tidak menggunakan sadel.

"Seru kalau tidak ada sadelnya, jadi kita fokus untuk nggenjot pedal sepeda," ujar seorang pelajar Mts, Arif.

Sepeda tanpa sadel yang digunakan balap

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Inilah yang dilakukan kalangan anak di jalan kampung, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

"Kalau liburan seperti ini, agak jenuh juga kalau tidak ada yang seru-seru," tutur Arif.

Biasanya balap sepeda yang mereka lakukan berjarak 70-100 meter.

Bukan sekedar cari juara tapi mereka bisa mencari kesenangan bersama.

"Seneng kalau bisa menang tapi kalau sudah beberapa kali balap, capek juga. Jadi yaa kalah," kelakar Arif.

Pembalap sepeda tanpa sadel, Arif bersama temannya

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Bagi kalangan anak ini, melakukan balap sepeda bisa menjadi alternatif saat jenuh bermain gadget sambil rebahan di rumah.

"Selama itu hal positif, kami sih mengijinkan saja. Sekalian anak-anak bisa berkeringat dari pada main hp saja," kata orang tua, M Said.

Orang tua pembalap, M Said

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Balap sepeda tanpa sadel ini sengaja dilakukan karena bisa memacu semangat untuk melaju lebih cepat.

Setelah usai, sadel sepeda akan kembali dipasang saat bersepeda secara santai keliling jalanan kampung.