PJ Bupati Bondowoso Respon Kritikan DPRD Terkait Rendahnya Serapan Anggaran
- Zainul Muhaimin/ VIVA Banyuwangi
Bondowoso, VIVA Banyuwangi –Rendahnya serapan anggaran di Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) mendapat kritikan dari DPRD Bondowoso.
Pasalnya, hingga Semester I 2024, serapan anggaran di Kota Tape baru mencapai 30 persen.
Idealnya, serapan anggaran minimal bisa mencapai angka 50 persen pada periode tersebut.
Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir mengatakan, bulan April dan Mei tahun 2023, anggaran sudah banyak terserap untuk pembangunan.
"Di bulan 4 dan 5 pengaspalan sudah ada di tahun sebelumnya," ucap Dhafir.
Menurut Dhafir, realisasi di sektor riil seperti pembangunan fisik sudah sepatutnya tergarap pada awal triwulan II.
"Nyatanya tahun ini lelang saja belum. Kapan mau dikerjaan? Sekarang sudah masuk bulan ke-7 (Juli)," ungkap Ketua DPC PKB Bondowoso ini.
Menanggapi kritikan tersebut, Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menjawabnya dengan mengungkap data di era kepemimpinan Bupati sebelumnya, KH Salwa Arifin.
"Realisasi pendapatan tahun 2023 sebesar 37,73 persen. (Sedangkan) Realisasi pendapatan tahun 2024 sebesar 38,19 persen," tulis Bambang di sebuah grup WhatsApp, Sabtu 6 Juli 2024.
Bambang juga mengungkapkan, data realisasi belanja tahun 2023 mencapai angka 35,68 persen.
"Sementara realisasi belanja tahun 2024 sebesar 36,16 persen. Dan itu per bulan Juni," imbuh Bambang.
Data pembanding years over years (y-o-y) itu disampaikan Bambang sekaligus menjawab kritikan atas rendahnya serapan anggaran di era kepemimpinannya.
Berdasarkan data yang diungkap PJ Bupati, ditunjukkan bahwa capaian serapan anggaran di era Kiai Salwa pun tidak jauh beda.