Penyerangan Pada Polisi, PSHT Jember Angkat Bicara

Ketua PSHT Jember, Jono Wasinudin dalam rakor di Polres Jember
Sumber :
  • Istimewa/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Pasca penyerangan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Polisi, pihak PSHT angkat bicara. Mereka siap menyerahkan anggotanya yang terlibat dalam penyerangan tersebut.

Dalam pertemuan yang digelar di Polres Jember, Ketua PSHT Jember, Jono Wasinudin mengaku menyesalkan terjadi peristiwa tersebut.

"Kami prihatin dan kecewa atas terjadinya peristiwa tersebut. Kami juga meminta maaf pada pihak kepolisian," ujar Ketua PSHT Jember, Jono Wasinudin.

PSHT berjanji akan memberikan dukungan penuh pada polisi untuk mengungkap peristiwa tersebut.

"Kami akan bantu cari dan serahkan pelaku pada pihak Kepolisian," tutur Jono Wasinudin.

PSHT Jember juga menyerahkan kasus tersebut penuh pada Polisi untuk penanganan hukumnya.

"Kami sudah sepakat agar oknum pesilat ini mempertanggung jawabkan tindakan kriminalnya itu," kata Ketua PSHT Jember di depan forum rapat koordinasi.

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak PSHT kini juga mengumpulkan barang bukti dan saksi terkait peristiwa itu.

"Kita juga akan membantu pihak kepolisian untuk mencari CCTV dan rekaman video saat di lokasi kejadian," ungkap Jono.

PSHT berharap pihak kepolisian tidak salah menangkap orang dan harus benar-benar pelakunya.

"Pelaku yang benar-benar terlibat peristiwa itu insyaallah akan kami serahkan dalam waktu 1x24 jam," harap Jono.

Bukan hanya sanksi dari polisi, pihak PSHT juga akan memberikan sanksi secara internal pada anggotanya yang terlibat tindak kriminalitas.

"Kami juga akan memberikan sanksi tersendiri sesuai dengan adab dan etika yang diterapkan dalam PSHT," ungkap Jono.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut.

"Terkait peristiwa itu jelas mencoreng nama baik kamtibmas di Kabupaten Jember. Kami sangat menyesalkan," tandas Kapolres Jember.

Peristiwa tersebut terjadi saat 4 anggota Polsek Kaliwates berusaha menghimbau agar massa dari PSHT tidak menutup jalan di Simpang 3 Jalan Hayam Wuruk Jember sekira pukul 01.00 Wib. Senin, 22 Juli 2024.

Namun massa justru beringas dengan menyerang Aipda Parwanto Indrajaya hingga mengalami luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Anggota polisi yang berada di dalam mobil juga diserang oleh massa dengan lemparan batu hingga mobil dinas tersebut rusak parah.